Bandung, 7/5 (ANTARA) - Meski ada meningkatan amplituda maksimum gempa letusan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung (PVMBG) Badan Geologi menyatakan Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Timur, NTB, masih berstatus waspada atau level II.
"Berdasarkan analisis data visual dan kegempaan, status kegiatan Gunung Rinjani masih tetap waspada," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Dr Surono di Bandung, Jumat.
Menurut Surono, sejak bulan Februari 2010 hingga April 2010 jumlah gempa letusan Gunung Rinjani menunjukkan penurunan, namun amplituda maksimum gempa-gempa letusan itu mengalami peningkatan yang secara visual dimanifestasikan oleh asal letusan berwarna coklat tebal yang mencapai 1.600 meter di atas Kawah Plawangan.
Menurut dia, letusan abu masih berlangsung hingga saat ini. Abu letusan dan lontaran material pijar masih jatuh di dalam kaldera Rinjani.
Sehubungan dengan aktivitas Gunung Rinjani itu, PVMBG merekomendasikan agar tidak ada kegiatan pada radius empat kilometer dari titik letusan dari kawah puncak Barujari.
"Aktivitas warga di kawasan gunung api itu jangan sampai mendekat kawah, dimanapun juga. Termasuk di Gunung Rinjani, warga direkomendasikan tidak mendekat hingga radius empat kilometer dari puncak Barujari," kata Surono.
Gunung Rinjani merupakan gunung api aktif tipe A, secara administratif terletak di Kabupaten Lombok Timur NTT. Di dalam kaldera Gunung Rinjani terdapat danau yang disebut Segara Anak.
Dua puncak kerucut Gunung Barujari berketinggian 2.376 mdpl dan Gunung Mas atau Rombongan berketinggian 2.110 mdpl. Gunung Rinjaji berstatus waspada sejak 2 Mei 2009 sejak terjadi letusan di kerucut Gunung Barujari.
Aktivitas Gunung Rinjani dipantau dari Posko Pengamatan di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, atau 12,5 kilometer timur laut Gunung Rinjani.
Hingga saat ini sebanyak 19 gunung api di Indonesia mendapat pengawasan intensif PVMBG yakni Gunung Ibu (siaga) serta 18 lainnya berstatus waspada (level II) yakni Gunung Egon, Talang, Karangetang, batur, Kaba, Anak Krakatau, Semeru, Slamet, Sangeang Api, Rinjani, Rokatenda, Soputan, Dukono, Gamalama, Papandayan, Lokon, Kerinci dan Gunung Bromo.
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Berdasarkan analisis data visual dan kegempaan, status kegiatan Gunung Rinjani masih tetap waspada," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Dr Surono di Bandung, Jumat.
Menurut Surono, sejak bulan Februari 2010 hingga April 2010 jumlah gempa letusan Gunung Rinjani menunjukkan penurunan, namun amplituda maksimum gempa-gempa letusan itu mengalami peningkatan yang secara visual dimanifestasikan oleh asal letusan berwarna coklat tebal yang mencapai 1.600 meter di atas Kawah Plawangan.
Menurut dia, letusan abu masih berlangsung hingga saat ini. Abu letusan dan lontaran material pijar masih jatuh di dalam kaldera Rinjani.
Sehubungan dengan aktivitas Gunung Rinjani itu, PVMBG merekomendasikan agar tidak ada kegiatan pada radius empat kilometer dari titik letusan dari kawah puncak Barujari.
"Aktivitas warga di kawasan gunung api itu jangan sampai mendekat kawah, dimanapun juga. Termasuk di Gunung Rinjani, warga direkomendasikan tidak mendekat hingga radius empat kilometer dari puncak Barujari," kata Surono.
Gunung Rinjani merupakan gunung api aktif tipe A, secara administratif terletak di Kabupaten Lombok Timur NTT. Di dalam kaldera Gunung Rinjani terdapat danau yang disebut Segara Anak.
Dua puncak kerucut Gunung Barujari berketinggian 2.376 mdpl dan Gunung Mas atau Rombongan berketinggian 2.110 mdpl. Gunung Rinjaji berstatus waspada sejak 2 Mei 2009 sejak terjadi letusan di kerucut Gunung Barujari.
Aktivitas Gunung Rinjani dipantau dari Posko Pengamatan di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, atau 12,5 kilometer timur laut Gunung Rinjani.
Hingga saat ini sebanyak 19 gunung api di Indonesia mendapat pengawasan intensif PVMBG yakni Gunung Ibu (siaga) serta 18 lainnya berstatus waspada (level II) yakni Gunung Egon, Talang, Karangetang, batur, Kaba, Anak Krakatau, Semeru, Slamet, Sangeang Api, Rinjani, Rokatenda, Soputan, Dukono, Gamalama, Papandayan, Lokon, Kerinci dan Gunung Bromo.
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010