Bogor, 30/4 (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengerahkan 1.831 petugas sensus untuk mendata penduduk kota tersebut dalam sensus penduduk yang digelar selama satu bulan pada 1-31 Mei 2010.

"Selama satu bulan, petugas sensus akan turun mendata penduduk Bogor dimulai 1 hingga 31 Mei," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor Sugati di Bogor, Jumat.

Para petugas sensus tersebut akan diterjunkan ke 68 kelurahan se-Kota Bogor.

Petugas sensus dilengkapi sejumlah peralatan dan tanda pengenal seperti seragam, tas, dan sejumlah peralatan lain.

Sugati menyebutkan, petugas selain mendata juga menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Sensus Penduduk tahun 2010.

Sensus penduduk dilakukan 10 tahun sekali dan sensus pada tahun 2010 merupakan yang keenam dilakukan di Kota Bogor, jelasnya.

Sensus penduduk 2010 menjadi sangat penting dan strategis, karena seluruh data penduduk dan karakteristiknya harus dicatat dengan lengkap. Akurasi data akan menjadi bahan bagi sejumlah instansi terkait di Kota Bogor, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja Sosial, dan Transmigrasi untuk menangani kemiskinan termasuk penanganan gelandangan dan anak-anak jalanan.

Keberhasilan Sensus Penduduk 2010 akan menjadi bahan evaluasi keberhasilan MDGs (Millennium Development Goals) nasional.

Sensus diterapkan untuk semua warga yang bertempat tinggal tetap ataupun tidak tetap di Kota Bogor yang meliputi anggota korps diplomatik Indonesia yang tinggal di luar negeri beserta keluarga juga termasuk di dalamnya.

Semua orang yang telah tinggal di Kota Bogor selama enam bulan atau lebih maka ia dianggap sebagai penduduk di Bogor, walaupun yang bersangkutan belum memiliki KTP. Bayi yang baru lahir, pembantu rumah tangga, sopir dan tamu yang kurang dari enam bulan sudah tinggal di Bogor dan bermaksud menetap, juga dikategorikan penduduk Kota Bogor.

Anak kos dan asrama yang berjumlah 10 orang atau lebih juga dianggap penduduk Kota Bogor. Termasuk di dalamnya orang yang tinggal di panti asuhan, Lembaga Pemasyarakatan, dan rumah tahanan. Termasuk tuna wisma dan pengemis, warga bantaran kali, rel kereta, kolong jembatan dan rumah liar.
Setiap rumah yang sudah disensus akan ditempel stiker bertanda khusus.

"Jadi pastikan anda dan seluruh keluarga anda terdata dan rumah anda mendapat stiker Sensus Penduduk 2010," ujar Sugati.

Laily R

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010