Bandung, 28/4 (ANTARA) - Ledakan misterius di kaki Gunung Geulis yakni Desa Raharja, Marga jaya, Cihanjuang, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang merupakan peristiwa alam berupa pergeseran atau pergerakan tanah dalam proses stabilitasi tanah, kata pejabat PVMBG.

"Kejadian di Sumedang itu merupakan proses pergerakan atau pergeseran tanah karena faktor alam bukan karena manusia," kata Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Rabu.

Ia menjelaskan, getaran yang dirasakan warga merupakan akibat dari pergesaran tanah yang terjadi di Komplek Tanjung Sari Permai Sumedang.

"Lokasi persegeseran tanahnya terletak di Komplek Tanjung Sari Permai, tapi rekahannya belum terlihat," kata Gede.

Menurutnya, PVMBG telah menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk menyelediki kejadian tersebut.

Ledakan misterius terjadi di tiga desa, yang terletak di kaki Gunung Geulis yakni Desa Raharja, Marga jaya, Cihanjuang, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

Camat Tanjung Sari, Deni Tandrus, kepada ANTARA, menyatakan, ledakan misterius tersebut telah terjadi sejak hari Senin (19/4), Rabu (21/4) dan Sabtu (25/4) minggu lalu.

"Terakhir terdengar tadi Rabu pagi sekitar jam 08.00 WIB," kata Deni Tandus.

Ia menjelaskan, ledakan tersebut membuat panik warga di tiga desa tersebut.

"Suara ledakan sudah terdengar sebenarnya sejak tadi malam . Warga pada panik dan pada keluar rumah" ujar Deni.

Menurutnya, selain suara ledakan juga disertai getaran cukup kuat dan membuat sebuah rumah di Komplek Tanjung Sari Permai Sumedang mengalami retak-retak.

"Ada satu rumah di Komplek Tanjung Sari Permai retak-retak dindingnya," katanya.

Dikatakannya, sejak tadi malam Tim Vulkanologi Bandung telah menerjunkan 10 orang untuk menyelidiki penyebab ledakan misterius tersebut.

Hingga kini, warga di tiga desa itu, kata Deni, diimbau untuk tidak berada di dalam rumah guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.


Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010