Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengingatkan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, agar melakukan "jemput bola" dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Para pejabat dan jajarannya jangan hanya menunggu laporan saja dan hanya diam di kantor, tetapi harus turun langsung ke lapangan atau menjemput bola dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Marwan di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat penting dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh warga, sehingga dalam merancang program sesuai dengan kebutuhan warga dalam jangka pendek, menengah hingga panjang.
Selain itu, dalam membuat berbagai program kepala dinas dan jajarannya harus lebih dengan terukur dan bermanfaat. Maka dari itu, pentingnya turun ke lapangan agar bisa lebih memahami karakteristik warga.
Orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini pun menginstruksikan seluruh kepala dinas turun ke lapangan dan jangan banyak diam di kantor saja seperti memeriksa pekerjaan di lapangan sekaligus mengawasi kinerja bawahannya, atasi setiap ada permasalahan di masyarakat, tangani dengan cepat serta antisipasi dengan baik.
"Jangan hanya menunggu laporan baru ke lapangan, tetapi kepala dinas harus aktif di lapangan memantau, mengawasi dan menindak lanjuti sehingga jika ada masalah bisa dengan cepat ditangani dan dicarikan solusinya," tambahnya.
Marwan mengatakan pada 2021, program yang dirancang harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan seperti di bidang kesehatan, pelayanan harus dilakukan dengan cara menjemput bola.
Ia pun menginginkan seluruh pelayanan kesehatan digratiskan untuk masyarakat khususnya yang tidak mampu, untuk itu kepala dinas atau pejabat di dinas terkait harus pelajari aturannya agar warga tidak perlu membayar.
Kemudian, Marwan meminta ada pelayanan dokter masuk kampung dengan cara berkeliling membuka pelayanan gratis agar bisa langsung memberikan pelayanan pelayanan kepada warga.
Selanjutnya, program untuk antisipasi kemacetan, ia pun ingin kembali membangunkan jalan-jalan alternatif dan harus menjadi program dan termasuk jalan penunjang perekonomian masyarakat dan pariwisata.
Tidak kalah pentingnya, ia mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk selalu menyosialisasikan mengenai protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Kematian pasien COVID di Kota Sukabumi tembus 60 kasus
Baca juga: Tingkat kesadaran warga Sukabumi terapkan protokol kesehatan masih minim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021