Pandemi virus corona mengubah kebiasaan orang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, begitu pula dengan bisnis, yang harus mampu beradaptasi dengan situasi terbaru saat ini.
Pimpinan Facebook Indonesia, Peter Lydian, dalam keterangan pers, dikutip Sabtu, melihat trend sosial akan mempengaruhi bisnis tahun 2021 ini, bisnis dituntut untuk bisa beradaptasi dengan penjualan secara daring (dalam jaringan).
Toko fisik akan tetap menjadi bagian penting dalam komunitas lokal, namun berdasarkan trend 2020, perdagangan elektronik akan terus tumbuh, didukung sejumlah trend dan perkembangan teknologi.
Video pendek dan perangkat mobile diperkirakan akan menjanjikan bagi keberlangsungan bisnis tahun ini. Karantina wilayah di berbagai negara menyebabkan kegiatan live streaming secara global tumbuh 45 persen pada Maret dan April tahun 2020 lalu.
Video pendek menjadi populer karena menjadi sarana ekspresi diri dan hiburan. Facebook Indonesia memperkirakan perpaduan belanja online yang dikemas dengan hiburan akan berkembang tahun ini.
Pelaku bisnis diminta untuk memikirkan bagaimana tampilan visual mereka secara daring.
Pelaku bisnis juga dituntut untuk berani bereksperimen dengan cara berbelanja yang baru, seperti belanja melalui siaran langsung, media sosial, layanan berlangganan sampai menggunakan teknologi augmented reality (AR).
Banyak konsumen yang berbelanja dari rumah, namun, mereka mengharapkan pengalaman layaknya berbelanja langsung ke toko.
Pelaku bisnis bisa menggunakan teknologi AR, misalnya, untuk mencoba warna lipstik atau pengalaman test drive virtual sebelum membeli mobil.
Peter juga menyoroti fenomena baru memberi hadiah untuk diri sendiri, yang belakangan ini timbul akibat pesta belanja online.
Sementara itu, berkaitan dengan pola komunikasi penjual dengan konsumen, pelaku bisnis perlu membuat sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan calon pembeli mereka, seperti tanya jawab soal produk dan pengiriman, untuk menambah pengalaman berbelanja.
Baca juga: Ruang digital jadi "showroom" di tengah pandemi corona
Baca juga: BNI siapkan ekosistem digital untuk pulihkan UMKM yang terdampak pandemi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pimpinan Facebook Indonesia, Peter Lydian, dalam keterangan pers, dikutip Sabtu, melihat trend sosial akan mempengaruhi bisnis tahun 2021 ini, bisnis dituntut untuk bisa beradaptasi dengan penjualan secara daring (dalam jaringan).
Toko fisik akan tetap menjadi bagian penting dalam komunitas lokal, namun berdasarkan trend 2020, perdagangan elektronik akan terus tumbuh, didukung sejumlah trend dan perkembangan teknologi.
Video pendek dan perangkat mobile diperkirakan akan menjanjikan bagi keberlangsungan bisnis tahun ini. Karantina wilayah di berbagai negara menyebabkan kegiatan live streaming secara global tumbuh 45 persen pada Maret dan April tahun 2020 lalu.
Video pendek menjadi populer karena menjadi sarana ekspresi diri dan hiburan. Facebook Indonesia memperkirakan perpaduan belanja online yang dikemas dengan hiburan akan berkembang tahun ini.
Pelaku bisnis diminta untuk memikirkan bagaimana tampilan visual mereka secara daring.
Pelaku bisnis juga dituntut untuk berani bereksperimen dengan cara berbelanja yang baru, seperti belanja melalui siaran langsung, media sosial, layanan berlangganan sampai menggunakan teknologi augmented reality (AR).
Banyak konsumen yang berbelanja dari rumah, namun, mereka mengharapkan pengalaman layaknya berbelanja langsung ke toko.
Pelaku bisnis bisa menggunakan teknologi AR, misalnya, untuk mencoba warna lipstik atau pengalaman test drive virtual sebelum membeli mobil.
Peter juga menyoroti fenomena baru memberi hadiah untuk diri sendiri, yang belakangan ini timbul akibat pesta belanja online.
Sementara itu, berkaitan dengan pola komunikasi penjual dengan konsumen, pelaku bisnis perlu membuat sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan calon pembeli mereka, seperti tanya jawab soal produk dan pengiriman, untuk menambah pengalaman berbelanja.
Baca juga: Ruang digital jadi "showroom" di tengah pandemi corona
Baca juga: BNI siapkan ekosistem digital untuk pulihkan UMKM yang terdampak pandemi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021