Ciamis, 20/4 (ANTARA) - Pelaksanaan sensus penduduk oleh badan pusat statistik (BPS) di Kabupaten Ciamis yang akan dilaksanakan Mei 2010 hasilnya diharapkan sama dengan Kantor Dinas Kependudukan pemerintah setempat.

Bupati Ciamis, Engkon Komara, di Ciamis, Selasa mengatakan jangan sampai terjadi sebelumnya data di dinas kependudukan tidak sama dengan data di BPS.

"Jangan sampai pihak pemerintah minta data, seperti yang sudah-sudah tidak sama," kata Bupati, dalam peresmian jumlah petugas lapangan sensus Kabupaten Ciamis.

Ia menambahkan, pihak BPS hasil dari sensus penduduk 2010 diharapkan sinergis dengan data yang dimiliki Kantor Disduk bahkan dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKBN) Kabupaten Ciamis.

Ia menjelaskan salah satu tidak samanya data kependudukan dalam masalah jumlah masyarakat yang berhak menerima bantuan dari pemerintah.

Kata dia, salah satu kasus program pemerintah bantuan langsung tunai (BLT) masih banyak masyarakat warga yang tampak mampu dalam ekonomi tapi terdata keluarga tidak mampu.

Sementara masayrakat tidak mampuh kata Engkon tidak terdata sebagai penerima hak bantuan dari pemerintah atau terdaftar sebagai keluarga rumah tangga miskin.

"Kami harapkan harus mengutamakan keakuratan data, agar data sensus ini nantinya bisa jadi bahan evaluasi pemerintah, dalam mengambil kebijakan," kata Engkon.

Engkon berharap petugas sensus di lapangan jangan pernah merasa lelah dalam melakukan pendataan penduduk, diharapkan dilakukan teliti sampai kepelosok desa hingga tidak ada yang terlewatkan.

"Kami yakin dalam sebulan ini ada perubahan akurasi data dari sebelumnya, harapan kedepan bila pemerintah butuh data cukup mengacu ke BPS saja, sementara instansi terkait hanya melakukan pencocokan data saja," kata Engkon.

Sementara itu Kepala BPS Kabupaten Ciamis, Ir Ganjar Rahmat telah merekrut tenaga lapangan beserta ko0rdinator tim sebanyak 3.600 dari elemen masyarakat aparat desa dan warga Kabupaten Ciamis.

Sebelum petugas terjun ke lapangan, pihak BPS melakukan pelatihan kepada petugas lapangan materi-materi dan tindakan dalam melakukan pendataan.

Kata dia pelatihan kepada petugas seperti materi pembelajaraan pencatat sensus penduduk, kemudian selanjutnya di lapangan dalam gelombang pertama melakukan pendataan rumah dan bangunan, gelombang kedua pencacahan lengkap dari warga serta keluarga.

"Kami lakukan selama satu bulan penuh, mulai awal Mei 2010 sampai akhir Mei," katanya.

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010