Pemkab Cianjur, Jawa Barat, terkendala melakukan tes masif COVID-19 karena kuota sampel tes usap dibatasi dari 1.300 sampel menjadi 600 sampel per minggu, sehingga diprediksi Cianjur akan masuk kembali ke zona oranye karena pengambilan sampel akan tertunda selama beberapa pekan ke depan.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Rabu mengatakan pengajuan sampel tes usap yang melebihi kuota dikembalikan Labkesda Jawa Barat di Bandung, karena tingginya sampel tes usap dari kabupaten/kota lainya di Jabar.

"Pengurangan kuota karena di Labkesda Jabar banyak juga pegawai yang terpapar, sehingga sampel tes usap dari masing-masing kota/kabupaten dikurangi kuotanya hingga 50 persen karena keterbatasan petugas. Selama pandemi sampel dari Cianjur yang masuk ke Labkesda bisa mencapai 1.500 sampel," katanya.

Pengurangan kuota tersebut, tutur dia, berdampak terhadap tes masif yang semula akan dilakukan di berbagai lingkungan di Cianjur, bahkan saat ini sampel yang sudah ada di Dinkes Cianjur, mencapai ratusan belum dikirim ke Labkesda Jabar karena dikembalikan.

Upaya deteksi dini dan upaya memutus serta meminimalisir penyebaran virus berbahaya di Cianjur, tambah dia, sulit dikendalikan, terlebih setelah ditemukan pasien positif baru di satu instansi di lingkungan Pemkab Cianjur, bahkan upaya tes masal akan diundur hingga pembatasan sampel sudah tidak berlaku.

"Penyebaran yang terjadi secara sporadis saat ini, dapat membuat Cianjur kembali ke zona oranye atau daerah rawan penularan karena patokan sampel tes usap menjadi indikator penting dalam menentukan zona," katanya.

Hingga saat ini, sejumlah pengajuan tes masif dari dinas dan lingkungan masyarakat, terpaksa dihentikan hingga pengiriman sampel ke Labkesda Jabar dapat kembali normal, karena ungkap dia, jika sampel lama di simpan di dinas, lebih baik menunggu sampel baru yang dapat langsung dikirim.

"Harapan kami pengiriman sampel dapat kembali normal di angka 1.500 per minggu, sehingga upaya cepat dan pencegahan penyebaran virus berbahaya dapat dilakukan," katanya.

Baca juga: Wisatawan ke Cianjur wajib tunjukkan surat bebas COVID-19 antigen

Baca juga: Puluhan orang tes usap setelah pegawai Disnaketrans Cianjur meninggal dunia

Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur gelar tes cepat terhadap puluhan wisatawan

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020