Pemuda yang tergabung dalam kelompok Balada Emperan Pustaka Kabupaten Indramayu, Jawa Barat meningkatkan minat baca masyarakat dengan berkeliling ke sejumlah tempat.

"Kita buka lapak bacaan di tempat-tempat bermain, ruang terbuka hijau, taman, alun-alun, dan lainnya," kata pendiri Balada Emperan Pustaka Indramayu Muhammad Machfudh (28) di Indramayu, Senin.

Ia mengatakan terbentuknya Balada Emperan Pustaka karena minimnya minat membaca di kalangan masyarakat, terutama anak-anak.

Apalagi, kata Afud --sebutan akrabnya-- di tengah perkembangan teknologi saat ini, lebih banyak anak yang memilih gawai dibandingkan dengan buku.

Hal itu, katanya, karena gawai mampu menarik minat anak-anak dan menawarkan banyak permainan serta hiburan.

Afud bersama pemuda lainnya berusaha masuk ruang bermain anak-anak dengan menawarkan buku bacaan.

"Selain konsep membaca, menulis, dan berhitung kami juga menyediakan buku mewarnai, tujuannya untuk menarik perhatian anak-anak," katanya.

Dia menambahkan sudah empat tahun lebih Balada Pustaka Emperan berjuang meningkatkan minat baca, di mana komunitas ini memiliki lebih dari 300 buku bacaan.

Mayoritas buku yang disediakan, antara lain tentang anak-anak, sosial, budaya, agama, pendidikan, dan novel.

"Kami berdiri dari 2016, sudah lima tahunan. Didirikan karena kami prihatin dengan minat baca yang rendah, awalnya kita gelar tikar saja sama buku-buku dan dari situ kita namakan Balada Pustaka Emperan," ujarnya.

Saat ini, Balada Emperan Pustaka telah memiliki anggota dan relawan, bahkan gerakannya tidak hanya di Jatibarang. Komunitas ini kerap menggelar lapak baca buku gratis di sejumlah kecamatan di Indramayu.

"Alhamdulillah banyak masyarakat yang bertanya saat kita buka lapak, bahkan, sampai menawarkan donasi buku," kata Afud.

Baca juga: Perpusnas ajak warga tingkatkan minat baca di tengah pandemi

Baca juga: NoMad berjuang bangun kesadaran minat baca masyarakat Garut

Baca juga: Pemkab Cianjur giatkan perpustakaan keliling untuk tingkatkan minat baca

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020