Bandung, 8/4 (ANTARA) - Puluhan orang dari berbagai organiasi pekerja, seperti dari SPSI dan SPN berbagai daerah di Jawa Barat, berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, di Bandung, Kamis, menuntut pemerintah memberikan jaminan sosial dan kesehatan seumur hidup untuk seluruh rakyat.
"Wujudkan jaminan sosial dan kesehatan seumur hidup demi keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia," kata koordinator pengunjuk rasa Sabilar Rosyad saat menyampaikan orasinya.
Menurut Sabilar, jaminan sosial yang ada saat ini belum mampu melindungi seluruh rakyat, karena jaminan yang ada masih terbatas untuk mereka yang mampu membayar, yaitu dari gaji yang mereka dapatkan dari majikan.
"Masih lebih banyak rakyat yang tidak mendapatkan jaminan sosial kesehatan, seperti pembantu rumah tangga, tukang ojek, pedagang, tukang parkir," katanya.
Dia mengatakan, negara lain banyak yang sudah menerapkan jaminan sosial seumur hidup untuk warganya, dan Indonesia seharusnya bisa melaksanakannya juga.
Menurut dia, sudah saatnya rakyat menuntut jaminan sosial yang diadakan pemerintah dengan tanpa memotong upah pekerja untuk memenuhi hal itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Wujudkan jaminan sosial dan kesehatan seumur hidup demi keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia," kata koordinator pengunjuk rasa Sabilar Rosyad saat menyampaikan orasinya.
Menurut Sabilar, jaminan sosial yang ada saat ini belum mampu melindungi seluruh rakyat, karena jaminan yang ada masih terbatas untuk mereka yang mampu membayar, yaitu dari gaji yang mereka dapatkan dari majikan.
"Masih lebih banyak rakyat yang tidak mendapatkan jaminan sosial kesehatan, seperti pembantu rumah tangga, tukang ojek, pedagang, tukang parkir," katanya.
Dia mengatakan, negara lain banyak yang sudah menerapkan jaminan sosial seumur hidup untuk warganya, dan Indonesia seharusnya bisa melaksanakannya juga.
Menurut dia, sudah saatnya rakyat menuntut jaminan sosial yang diadakan pemerintah dengan tanpa memotong upah pekerja untuk memenuhi hal itu.
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010