Bandung, 2/4 (ANTARA) - Kaum muda dan para sarjana dengan segudang kreatifitas dan inovasinya merupakan tulang punggung bagi pengembangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di masa mendatang.

"Saatnya kaum muda dan para sarjana membuka lapangan pekerjaan di sektor KUKM, dengan kreasi dan inovasinya merupakan masa depan KUKM untuk menjadi sektor terkuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan di Bandung, Jumat.

Disebutkan, sektor UKM sangat prospektif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan terbukti memiliki ketangguhan dalam menghadapi krisis.

Selain itu UKM telah mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Ia mencontohkan binis UKM sentra kaos Jalan Surapati Cicaheum yang jumlahnya mencapai 600 unit, mampu menyerap sedikitnya 3500 hingga 4000 tenaga kerja.

"Sektor industri kreatif ini memiliki potensi yang luar biasa, selain dari sisi pemasaran juga menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan," kata Menteri KUKM itu.

Pemerintah akan memfasilitasi pembiayaan, salah satunya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tahun ini dianggarkan senilai Rp20 triliun.

Menurut menteri, kredit itu bisa diakses melalui sembilan bank yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan pembiayaan untuk UKM itu.

"Pemerintah memfasilitasi pemuda dan sarjana yang butuh pembiayaan untuk usaha UKM, anggunanya cukup izasah namun nilainya untuk skala pemula, bila sudah eksis bisa menggunakan pembiayaan KUR yang lebih besar," kata Syarif Hasan.

Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi pendampingan bagi pelaku-pelaku KUKM.

"Target pertumbuhan ekonomi 5,5 persen optimis tercapai bila UKM bisa berperan optimal," kata Menteri Syarif Hasan.

Sementara itu Ketua Komunitas Sentra Rajutan Binongjati, Wondo Suhaya mengharapkan pemerintah memfasilitasi UKM secara optimal dengan dukungan yang lebih riil.

"Pemerintah selama ini memacu UKM untuk maju, namun itu percuma bila sektor pendukungnya tidak diperhatikan. Ujungnya UKM akan tetap stagnan," kata Wondo Suhaya.

Sementara itu H Asep, dari pengrajin kaos Jalan Surapati Kabupaten Bandung menyampaikan harapannya untuk memfasilitasi pengrajin UKM salah satunya terkait pemasaran produk.

Pengrajin kaos Surapati - Cicaheum, kata Asep semuanya berbasis order, tak ada order tak jalan. Kami inginkan kampanye cintai produk dalam negeri diaplikasikan.

"Pejabat dan parpol kalau pesen kaos jangan ke Cina dong, tapi order ke pengrajin Surapati, berapapun siap kami layani," kata H Asep menambahkan.

(S033)


NNNN


(T.S033/B/M019/C/M019) 02-04-2010 16:43:49

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010