Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 pada Rabu (9/12).
Ada delapan daerah di Jabar yang akan menggelar pesta demokrasi tersebut. Adapun kedelapan daerah tersebut, yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok.
"Walaupun ada prediksi potensi penambahan kasus, namun saya meyakini dengan menerapkan protokol kesehatan ketat penularan bisa dihindari," kata Kang Emil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin.
Jika masyarakat disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, Kang Emil optimistis penularan COVID-19 saat pemungutan suara dapat dicegah.
Ada sekitar 32.305 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di delapan daerah di Jabar yang menggelar Pilkada. Sedangkan jumlah pemilih mencapai 11.632.816 orang. Setiap TPS akan ada sekitar 350 pemilih. Pencoblosan dimulai pukul 07:00 WIB sampai 13:00 WIB.
Selain itu, Kang Emil menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 untuk intens mengampanyekan protokol kesehatan sebelum pencoblosan dilaksanakan.
Dia pun mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jabar melakukan simulasi pencoblosan secara komprehensif untuk mencegah munculnya kerumunan saat pencoblosan.
"Kita sudah mitigasi seminimal mungkin tidak terjadi kasus, sampai beberapa kali saya beri masukan bagaimana flow manusia jangan terlalu lama di satu titik TPS," ujarnya.
Kang Emil optimistis masyarakat Jabar akan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat selama Pilkada. Ia pun meyakini Pilkada Serentak 2020 di Jabar akan berlangsung kondusif dan aman dari penularan COVID-19.
"Kalau libur panjang disiplin 3M-nya tidak 100 persen karena orang lagi euforia bergembira. Tapi, kalau Pilkada orang akan lebih serius dan disiplin," katanya.
"Sudah 10 tahun tidak ada hal-hal luar biasa (saat Pilkada berlangsung). Namun, kini tantangannya adalah COVID-19. Saya bertekad betul Pilkada Jabar bisa kembali sukses," kata dia.
Baca juga: Jawa Barat pantau tiga daerah zona merah penyelenggara Pilkada 2020
Baca juga: Pemilih di Pilkada Serentak 2020 Jabar mencapai 11,6 juta
Baca juga: Gubernur deklarasikan Pilkada Serentak 2020 Jawa Barat aman dari COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Ada delapan daerah di Jabar yang akan menggelar pesta demokrasi tersebut. Adapun kedelapan daerah tersebut, yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok.
"Walaupun ada prediksi potensi penambahan kasus, namun saya meyakini dengan menerapkan protokol kesehatan ketat penularan bisa dihindari," kata Kang Emil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin.
Jika masyarakat disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, Kang Emil optimistis penularan COVID-19 saat pemungutan suara dapat dicegah.
Ada sekitar 32.305 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di delapan daerah di Jabar yang menggelar Pilkada. Sedangkan jumlah pemilih mencapai 11.632.816 orang. Setiap TPS akan ada sekitar 350 pemilih. Pencoblosan dimulai pukul 07:00 WIB sampai 13:00 WIB.
Selain itu, Kang Emil menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 untuk intens mengampanyekan protokol kesehatan sebelum pencoblosan dilaksanakan.
Dia pun mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jabar melakukan simulasi pencoblosan secara komprehensif untuk mencegah munculnya kerumunan saat pencoblosan.
"Kita sudah mitigasi seminimal mungkin tidak terjadi kasus, sampai beberapa kali saya beri masukan bagaimana flow manusia jangan terlalu lama di satu titik TPS," ujarnya.
Kang Emil optimistis masyarakat Jabar akan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat selama Pilkada. Ia pun meyakini Pilkada Serentak 2020 di Jabar akan berlangsung kondusif dan aman dari penularan COVID-19.
"Kalau libur panjang disiplin 3M-nya tidak 100 persen karena orang lagi euforia bergembira. Tapi, kalau Pilkada orang akan lebih serius dan disiplin," katanya.
"Sudah 10 tahun tidak ada hal-hal luar biasa (saat Pilkada berlangsung). Namun, kini tantangannya adalah COVID-19. Saya bertekad betul Pilkada Jabar bisa kembali sukses," kata dia.
Baca juga: Jawa Barat pantau tiga daerah zona merah penyelenggara Pilkada 2020
Baca juga: Pemilih di Pilkada Serentak 2020 Jabar mencapai 11,6 juta
Baca juga: Gubernur deklarasikan Pilkada Serentak 2020 Jawa Barat aman dari COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020