Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta pengurus pondok pesantren (ponpes), santri, kiai dan masyarakat Jabar disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Kepada para kiai dan masyarakat untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," kata Kang Uu di Kota Bandung, Kamis.
Imbauan tersebut dikatakan Kang Uu setelah 156 santri Ponpes Al-Mutawally, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, dinyatakan reaktif COVID-19.
"Saya sampaikan silakan berkegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi jangan lengah menerapkan protokol kesehatannya," katanya.
Kang Uu menyatakan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan amat penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Semua jangan lelah, jangan malas, untuk melaksanakan protokol kesehatan dan PHBS," ujarnya.
"Kalau lengah, pasti terjadi kasus baru. Tapi kalau kita disiplin, mudah-mudahan penularan COVID-19 bisa dicegah," tambahnya.
Baca juga: Wabup Garut minta akses pesantren harus diperketat untuk cegah COVID-19
Baca juga: Garut berlakukan PSBM cegah wabah COVID-19 di pesantren
Baca juga: Klaster pesantren penyumbang terbesar penambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kepada para kiai dan masyarakat untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," kata Kang Uu di Kota Bandung, Kamis.
Imbauan tersebut dikatakan Kang Uu setelah 156 santri Ponpes Al-Mutawally, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, dinyatakan reaktif COVID-19.
"Saya sampaikan silakan berkegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi jangan lengah menerapkan protokol kesehatannya," katanya.
Kang Uu menyatakan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan amat penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Semua jangan lelah, jangan malas, untuk melaksanakan protokol kesehatan dan PHBS," ujarnya.
"Kalau lengah, pasti terjadi kasus baru. Tapi kalau kita disiplin, mudah-mudahan penularan COVID-19 bisa dicegah," tambahnya.
Baca juga: Wabup Garut minta akses pesantren harus diperketat untuk cegah COVID-19
Baca juga: Garut berlakukan PSBM cegah wabah COVID-19 di pesantren
Baca juga: Klaster pesantren penyumbang terbesar penambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020