Bandung, 18/3 (ANTARA) - Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang berkantor di Bandung, Kamis, memperkenalkan dua kendaraan hasil rekayasa mereka, yaitu mobil hybrid dan mobil elelktrik.
Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Adi Santoso MSc, kepada pers mengatakan, atas dasar pemikiran bahwa transportasi adalah ujung tombak perekonomian masyarakat maka mereka menciptakan mobil hybrid yang hemat energi.
"Mobil hybrid ini merupakan kendaraan yang menggunakan teknologi mobil listrik dikombinasikan dengan mobil generator dan baterai," kata Adi Santoso.
Selain mobil hybrid berwarna hitam yang mungil, LIPI juga menunjukkan sebuah mobil Toyota Kijang yang semua mesinnya diganti dengan mesin elektrik.
"Kami memanfaatkan anggaran yang terbatas dengan menggunakan mobil-mobil lama yang seluruh mesinnya diganti dengan mesin listrik temuan kamu," ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Dr Syahrul Aiman.
Syahrul menyatakan, saat ini masih banyak mobil-mobil tua yang digunakan masyarakat, dan untuk memperbaruinya bisa diganti dengan mesin rekayasa LIPI.
Menurut Kepala Bidang Peralatan pada pusat penelitian itu, Andul Hapid, kekurangan untuk mobil listrik ituadalah pada berat baterainya yang mencapai 450 Kg.
Namun begitu, kata dia, yang terpenting dalam isu mobil hybrid dan listrik LIPI ini adalah kenyataan bahwa pada masa depan penggunaan bahan bakar minyak akan semakin dibatasi, dan LIPI sudah bisa menghasilkan kendaraan berbahan bakar non-minyak.
"Konsen utama LIPI sebenarnya adalah bagaimana caranya menghemat BBM, bebas polusi, biaya oprasional dan perawatan murah," katanya.
suci
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Adi Santoso MSc, kepada pers mengatakan, atas dasar pemikiran bahwa transportasi adalah ujung tombak perekonomian masyarakat maka mereka menciptakan mobil hybrid yang hemat energi.
"Mobil hybrid ini merupakan kendaraan yang menggunakan teknologi mobil listrik dikombinasikan dengan mobil generator dan baterai," kata Adi Santoso.
Selain mobil hybrid berwarna hitam yang mungil, LIPI juga menunjukkan sebuah mobil Toyota Kijang yang semua mesinnya diganti dengan mesin elektrik.
"Kami memanfaatkan anggaran yang terbatas dengan menggunakan mobil-mobil lama yang seluruh mesinnya diganti dengan mesin listrik temuan kamu," ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Dr Syahrul Aiman.
Syahrul menyatakan, saat ini masih banyak mobil-mobil tua yang digunakan masyarakat, dan untuk memperbaruinya bisa diganti dengan mesin rekayasa LIPI.
Menurut Kepala Bidang Peralatan pada pusat penelitian itu, Andul Hapid, kekurangan untuk mobil listrik ituadalah pada berat baterainya yang mencapai 450 Kg.
Namun begitu, kata dia, yang terpenting dalam isu mobil hybrid dan listrik LIPI ini adalah kenyataan bahwa pada masa depan penggunaan bahan bakar minyak akan semakin dibatasi, dan LIPI sudah bisa menghasilkan kendaraan berbahan bakar non-minyak.
"Konsen utama LIPI sebenarnya adalah bagaimana caranya menghemat BBM, bebas polusi, biaya oprasional dan perawatan murah," katanya.
suci
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010