Anggota Komisi IV DPRD Garut Yudha Puja Turnawan meminta rumah sakit swasta untuk menangani pasien positif COVID-19 dalam rangka membantu Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat yang membutuhkan ruangan isolasi tambahan untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19.
"Dalam situasi seperti ini kita semua harus berempati, dan saya menyayangkan adanya rumah sakit (swasta) yang tidak menerima pasien COVID-19," kata Yudha Puja Turnawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan wabah COVID-19 di Garut masih terjadi, terbukti jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah, bahkan bermunculan kasus dari klaster pondok pesantren.
Adanya kasus positif COVID-19 itu, kata dia, tentunya menjadi perhatian semua pihak, khususnya rumah sakit milik pemerintah maupun swasta untuk lebih optimal menangani pasien yang terjangkit virus tersebut.
"Pandemi ini semua pihak harus menunjukkan solidaritas, dan bentuk tanggung jawab menghadapi wabah COVID-19," katanya.
Komisi IV yang membidangi kesehatan, kata Yudha, segera melakukan pembahasan terkait sejauh mana penanganan pasien COVID-19 di tempat pelayanan kesehatan.
Menurut dia dalam situasi darurat COVID-19 ini dibutuhkan peran rumah sakit untuk menangani kesehatan warga Garut yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Apalagi, lanjut dia, ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet Garut maupun klinik Medina kondisinya sudah hampir penuh, sehingga butuh tambahan ruang isolasi.
"Ruangan yang dimiliki rumah sakit untuk menampung pasien COVID-19 ini sangat diharapkan dan besar manfaatnya bagi masyarakat, apalagi saat ini kasusnya terus bertambah," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan kekecewaannya terkait masih adanya rumah sakit swasta yang belum bisa melayani pasien COVID-19.
Upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 itu maka Bupati Garut telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Garut untuk memanfaatkan rumah susun dengan kapasitas 100 tempat tidur dilengkapi peralatan medis untuk menangani pasien positif COVID-19.
Baca juga: Dua pasien COVID-19 lanjut usia di Garut dinyatakan meninggal dunia
Baca juga: Pemkab Garut manfaatkan rusun untuk alternatif tempat isolasi pasien COVID-19
Baca juga: Wabup Garut minta akses pesantren harus diperketat untuk cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dalam situasi seperti ini kita semua harus berempati, dan saya menyayangkan adanya rumah sakit (swasta) yang tidak menerima pasien COVID-19," kata Yudha Puja Turnawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan wabah COVID-19 di Garut masih terjadi, terbukti jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah, bahkan bermunculan kasus dari klaster pondok pesantren.
Adanya kasus positif COVID-19 itu, kata dia, tentunya menjadi perhatian semua pihak, khususnya rumah sakit milik pemerintah maupun swasta untuk lebih optimal menangani pasien yang terjangkit virus tersebut.
"Pandemi ini semua pihak harus menunjukkan solidaritas, dan bentuk tanggung jawab menghadapi wabah COVID-19," katanya.
Komisi IV yang membidangi kesehatan, kata Yudha, segera melakukan pembahasan terkait sejauh mana penanganan pasien COVID-19 di tempat pelayanan kesehatan.
Menurut dia dalam situasi darurat COVID-19 ini dibutuhkan peran rumah sakit untuk menangani kesehatan warga Garut yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Apalagi, lanjut dia, ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet Garut maupun klinik Medina kondisinya sudah hampir penuh, sehingga butuh tambahan ruang isolasi.
"Ruangan yang dimiliki rumah sakit untuk menampung pasien COVID-19 ini sangat diharapkan dan besar manfaatnya bagi masyarakat, apalagi saat ini kasusnya terus bertambah," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan kekecewaannya terkait masih adanya rumah sakit swasta yang belum bisa melayani pasien COVID-19.
Upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 itu maka Bupati Garut telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Garut untuk memanfaatkan rumah susun dengan kapasitas 100 tempat tidur dilengkapi peralatan medis untuk menangani pasien positif COVID-19.
Baca juga: Dua pasien COVID-19 lanjut usia di Garut dinyatakan meninggal dunia
Baca juga: Pemkab Garut manfaatkan rusun untuk alternatif tempat isolasi pasien COVID-19
Baca juga: Wabup Garut minta akses pesantren harus diperketat untuk cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020