Garut, 10/3 (ANTARA) -Atraksi seni budaya "buhun" (peninggalan nenek moyang), akan menyemarakan rangkaian hari jadi ke-198 Garut pada 17 Maret 2010, juga hiburan dan pameran serta pagelaran wayang golek Giri Harja III.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata setempat, Herman santoso menyatakan, Rabu, seni tradisional yang akan ditampilkan antara lain, surak ibra, lais banklung, badeng, debus, gesrek, hadro, pencak ular, cigawiran, rengkong serta rudat.

Sedangkan para pemainnya, sebagian besar telah berusia diatas 50 tahun yang hingga kini masih kuat mempertahankan seni budaya tersebut, katanya.

Sementara itu, permainan seni debus layaknya yang selama ini kerap ditampilkan masyarakat dari kampung Baduy Banten, karena beberapa seni tradisional Garut memiliki kesamaan termasuk di kabupaten Garut pun terdapat kampung adat "Dukuh", yang menyerupai fenomana budaya Banten luar dan Banten Dalam.

Sehingga merupakan penghargaan serta apresiasi dari pemerintah daerah, yang dapat dirasakan masyarakat seni budaya setiap diberi kesempatan tampil pada perhelatan apapun, terutama pada rangkaian puncak acara hari jadi Garut, ungkapnya.

Karena itu, ditampilkannya seni tradisional tersebut juga sebagai upaya nyata untuk melestarikan, memelihara serta menghargai produk budaya lokal, yang ternyata tidak kalah menarinya dengan produk budaya modern.

Bahkan setiap ditampilkan, bisa mendatangkan banyak pengunjung dari berbagai pelosok desa termasuk dari pemukiman warga edi perkotaan, sambil bernostalgia berkumpul di pelataran lapangan yang memiliki "babancong" (tempat berpidatonya para petinggi.

Babancong ini, pernah dijadikan tempat berpidato Presiden RI pertama Ir Soekarno, yang hingga kini banyak kaum lansia yang mengaku merasa bangga pernah disalami dan ditatap oleg Bung Karno, sebagaimana diungkapkan K.H Tamam.

John D Hidayat

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010