Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong penguatan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) di dalam negeri agar bisa dicontoh oleh negara lain berpenduduk Muslim untuk mengembangkan jenis lembaga keuangan mikro berbasis syariah serupa.

“Menjadi kewajiban kita untuk menguatkan BMT yang kita miliki agar terbukti menjadi solusi bagi penguatan ekonomi umat, sehingga dapat direplikasi di berbagai negara Muslim lainnya,” kata Ma’ruf Amin saat membuka web seminar BMT Summit 2020 secara virtual dari Jakarta, Senin.



Ma’ruf mengatakan BMT merupakan jenis lembaga keuangan berbasis syariah yang hanya dimiliki Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia.

Meskipun negara lain yang berpenduduk Muslim juga memiliki jenis usaha mikro dan kecil, BMT belum terlalu dikenal di negara-negara tersebut.

“BMT adalah lembaga keuangan mikro syariah yang merupakan inovasi anak bangsa, yang tidak dimiliki oleh negara-negara Muslim lainnya. Banyak negara berpenduduk Muslim, yang memiliki jumlah usaha mikro dan kecil yang banyak, ingin mempelajari dan menerapkan model BMT di negaranya,” katanya.

Ma’ruf juga menjelaskan bahwa peran BMT tidak dapat dipisahkan dari keberadaan pelaku usaha mikro sebagai calon nasabah BMT. Sehingga, kualitas usaha mikro harus terus ditingkatkan secara bersamaan dengan penguatan BMT tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, berbagai dukungan harus diberikan kepada pelaku usaha mikro, antara lain dengan membangun pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah, sebagai pusat pembinaan dan penyemaian usaha mikro dan kecil halal.

“Selain itu juga perlu dibangun Sharia Business Center yang didukung oleh infrastruktur digital sebagai sarana interaksi dan sarana transaksi antarpelaku bisnis syariah,” ujarnya.

Baca juga: Water.org dan BMT Idrisiyyah bangun saluran air di Tasikmalaya

Baca juga: Wapres katakan LKMS akan mendapatkan bansos produktif

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020