Mengutip dari www.iqair.com, situs yang menampilkan kualitas udara di berbagai kota di dunia, 30 hari sebelum Program Langit Biru (PLB) dijalankan di Kota Tangerang Selatan, tercatat indeks kualitas udara di Kota Tangerang Selatan rata-rata di angka 165. PLB di Kota Tangerang Selatan dimulai pada 13 September 2020.
Sebaliknya, pada minggu pertama November, tercatat indeks kualitas udara di Tangerang Selatan rata-rata di angka 109. Bahkan, rata-rata indeks kualitas udara selama seminggu akhir Oktober (25 – 31 Oktober 2020) di angka 88. Artinya kualitas udara di Kota Tangsel semakin bersih atau lebih baik.
Di Kota Tangerang Selatan, setelah PLB berjalan sekitar dua bulan, kepedulian masyarakat akan hadirnya udara bersih ditunjukkan dengan meningkatnya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan angka oktan yang lebih tinggi.
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat mencatat pada periode dimulainya PLB tanggal 13 September 2020 hingga minggu ke dua bulan November 2020, rata-rata konsumsi harian produk BBM jenis Premium menurun drastis hingga 88% dari konsumsi normal harian yakni sebesar lebih dari 380 kiloliter (kl) per hari.
Sebaliknya, konsumsi BBM jenis Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90 justru meningkat hingga sekitar lebih dari 160 kl per hari
Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menyampaikan peningkatan konsumsi ini bentuk kepedulian masyarakat akan manfaat kualitas udara yang lebih bersih dan lebih baik.
"Tangerang Selatan merupakan kota penyangga ibu kota negara dengan posisi strategis, yang mendapat dukungan dari masyarakatnya untuk menjadi pelopor penerapan program energi bersih yang berujung pada meningkatnya kualitas udara dan lingkungan," ujar Eko.
Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak berkualitas ini diyakini seiring dengan peningkatan aktivitas dalam menggerakkan roda perekonomian daerah di Provinsi Banten.
“Sebagai bentuk apresiasi terhadap animo pelanggan yang setia menggunakan BBM ramah lingkungan untuk terwujudnya Tangerang Selatan yang asri, nyaman, dan bersih, maka sebagai bagian dari rangkaian Program Langit Biru, Pertamina meluncurkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp6.850 per liter, lebih rendah Rp 800 dari harga normal” tambah Eko.
Program Langit Biru sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, memperoleh dukungan dari masyarakat di Kota Tangerang Selatan. Dengan semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat di Banten, khususnya di Kota Tangerang Selatan.
Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan pengalaman langsung keunggulan kualitas Pertalite dan juga Pertamax-Series serta Dex-Series. "Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di Kota Tangerang Selatan bisa semakin bersih seiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," tutup Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Sebaliknya, pada minggu pertama November, tercatat indeks kualitas udara di Tangerang Selatan rata-rata di angka 109. Bahkan, rata-rata indeks kualitas udara selama seminggu akhir Oktober (25 – 31 Oktober 2020) di angka 88. Artinya kualitas udara di Kota Tangsel semakin bersih atau lebih baik.
Di Kota Tangerang Selatan, setelah PLB berjalan sekitar dua bulan, kepedulian masyarakat akan hadirnya udara bersih ditunjukkan dengan meningkatnya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan angka oktan yang lebih tinggi.
PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat mencatat pada periode dimulainya PLB tanggal 13 September 2020 hingga minggu ke dua bulan November 2020, rata-rata konsumsi harian produk BBM jenis Premium menurun drastis hingga 88% dari konsumsi normal harian yakni sebesar lebih dari 380 kiloliter (kl) per hari.
Sebaliknya, konsumsi BBM jenis Pertalite dengan Research Octane Number (RON) 90 justru meningkat hingga sekitar lebih dari 160 kl per hari
Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menyampaikan peningkatan konsumsi ini bentuk kepedulian masyarakat akan manfaat kualitas udara yang lebih bersih dan lebih baik.
"Tangerang Selatan merupakan kota penyangga ibu kota negara dengan posisi strategis, yang mendapat dukungan dari masyarakatnya untuk menjadi pelopor penerapan program energi bersih yang berujung pada meningkatnya kualitas udara dan lingkungan," ujar Eko.
Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak berkualitas ini diyakini seiring dengan peningkatan aktivitas dalam menggerakkan roda perekonomian daerah di Provinsi Banten.
“Sebagai bentuk apresiasi terhadap animo pelanggan yang setia menggunakan BBM ramah lingkungan untuk terwujudnya Tangerang Selatan yang asri, nyaman, dan bersih, maka sebagai bagian dari rangkaian Program Langit Biru, Pertamina meluncurkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp6.850 per liter, lebih rendah Rp 800 dari harga normal” tambah Eko.
Program Langit Biru sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, memperoleh dukungan dari masyarakat di Kota Tangerang Selatan. Dengan semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat di Banten, khususnya di Kota Tangerang Selatan.
Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan pengalaman langsung keunggulan kualitas Pertalite dan juga Pertamax-Series serta Dex-Series. "Semoga kualitas lingkungan, khususnya udara di Kota Tangerang Selatan bisa semakin bersih seiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," tutup Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020