Pemerintah akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh antara lain Kapolri pertama Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto hingga Menteri Penerangan era Presiden Soekarno, Arnold Mononutu.
"Jika tidak ada perubahan, Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh. Nama-nama tentunya sudah melalui proses seleksi oleh Kementerian Sosial dan Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan," kata Menteri Sosial dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Mensos mengatakan Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional akan digelar di Istana Negara pada Selasa bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November pukul 10.00 WIB dengan Inspektur Upacara Presiden RI Joko Widodo.
Keenam tokoh tersebut, lanjutnya, adalah Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Macmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto, Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta.
Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara, MR SM Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara dan Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi.
Sultan Baabullah merupakan Sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara tahun 1570 dan 1583.
Pada masa pemerintahannya, ia berhasil mengusir Portugis dan merupakan masa keemasan Kesultanan Ternate.
Tokoh yang juga akan menjadi Pahlawan Nasional yaitu Machmud Singgirei Rumagesan yang merupakan pejuang integrasi Papua yang dengan gagah berani menentang pemerintahan Kolonial Belanda.
Selanjutnya Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pertama yang menjabat dari 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.
Kemudian, Arnold Mononutu, tokoh asal Sulawesi Utara yang ditunjuk sebagai Menteri Penerangan pada pemerintahaan Presiden Soekarno, ia juga dipercaya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok yang pertama.
Nama lain yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional yaitu Amin Nasution, yang merupakan Gubernur Sumatera Utara dan Riau yang pertama. Ia juga seorang tokoh pergerakan Sumpah Pemuda.
Serta Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi yang merupakan seorang panglima perang Jambi yang terkenal ditakuti Belanda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Jika tidak ada perubahan, Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh. Nama-nama tentunya sudah melalui proses seleksi oleh Kementerian Sosial dan Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan," kata Menteri Sosial dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Mensos mengatakan Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional akan digelar di Istana Negara pada Selasa bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November pukul 10.00 WIB dengan Inspektur Upacara Presiden RI Joko Widodo.
Keenam tokoh tersebut, lanjutnya, adalah Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Macmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto, Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta.
Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara, MR SM Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara dan Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi.
Sultan Baabullah merupakan Sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara tahun 1570 dan 1583.
Pada masa pemerintahannya, ia berhasil mengusir Portugis dan merupakan masa keemasan Kesultanan Ternate.
Tokoh yang juga akan menjadi Pahlawan Nasional yaitu Machmud Singgirei Rumagesan yang merupakan pejuang integrasi Papua yang dengan gagah berani menentang pemerintahan Kolonial Belanda.
Selanjutnya Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pertama yang menjabat dari 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.
Kemudian, Arnold Mononutu, tokoh asal Sulawesi Utara yang ditunjuk sebagai Menteri Penerangan pada pemerintahaan Presiden Soekarno, ia juga dipercaya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok yang pertama.
Nama lain yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional yaitu Amin Nasution, yang merupakan Gubernur Sumatera Utara dan Riau yang pertama. Ia juga seorang tokoh pergerakan Sumpah Pemuda.
Serta Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi yang merupakan seorang panglima perang Jambi yang terkenal ditakuti Belanda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020