Salah satu keunggulan yang sering digaungkan para produsen kendaraan listrik (EV), adalah karena mobil elektrik tidak membutuhkan perawatan sebanyak mobil bertenaga bahan bakar.
General Manager Service PT Hyundai Motors Indonesia, Putra Samiaji, mengatakan bahwa kendaraan listrik memang masih memerlukan perawatan berkala, namun tak sesering mobil dengan bensin.
"Untuk EV tentu masih butuh servis berkala. Namun uniknya, karena komponen yang berputar sedikit di EV, jadi perputaran berkalanya efisien dan murah," kata Putra melalui diskusi daring, Rabu (6/11).
Ia menyarankan, perawatan atau servis untuk mobil listrik biasanya dilakukan dengan interval setelah mobil mencapai 15 ribu km atau sudah digunakan selama satu tahu
"Interval perawatan biasanya setelah mencapai 15 ribu km atau sudah dipakai setahun, dan cuma sekali (servis). Yang rutin diganti hanya AC filter saja, terkait sirkulasi udara kabin," jelas Putra.
"Lalu biasanya fluida seperti baterai cooler (pendingin baterai) diganti tiap (sudah mencapai) 60 ribu km, serta jangan lupa untuk mengecek rem dan olinya," imbuhnya.
Bicara tentang oli, Putra mengatakan bahwa mobil listrik seperti Hyundai IONIQ dan Kona Electric tidak memiliki mesin yang terus berputar, namun keberadaan oli memang harus diperhatikan dan diganti berkala untuk penggunaan lama.
"Memang kendaraan ini tidak ada engine running, tapi dia punya motor penggerak roda yang butuh pelumas. Tidak butuh banyak, hanya sekira 1 liter, dan tidak perlu pergantian berkala karena bertahan untuk penggunaan yang cukup lama," ujar dia.
Putra juga mengatakan bahwa layanan purna jual Hyundai di Indonesia siap melayani pengendara untuk merawat mobil listriknya.
"Semua diler di Indonesia sudah disiapkan untuk bisa lakukan perawatan dan perbaikan kendaraan-kendaraan elektrik. Sudah disiapkan, berkapabilitas mumpuni, dan sudah siapkan alat, spareparts, di semua diler agar bisa layani pelanggan," jelas Putra.
"Diler juga ready dengan charger. Jadi, ketika customer butuh untuk charge mobilnya, bisa cukup datang ke diler buat charge," pungkasnya.
Baca juga: Luhut kunjungi pabrik mobil listrik di Bekasi, berharap Indonesia jadi pasar utama di ASEAN
Baca juga: Itenas Bandung kembangkan mobil listrik pertahanan militer "Sergap Senyap"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
General Manager Service PT Hyundai Motors Indonesia, Putra Samiaji, mengatakan bahwa kendaraan listrik memang masih memerlukan perawatan berkala, namun tak sesering mobil dengan bensin.
"Untuk EV tentu masih butuh servis berkala. Namun uniknya, karena komponen yang berputar sedikit di EV, jadi perputaran berkalanya efisien dan murah," kata Putra melalui diskusi daring, Rabu (6/11).
Ia menyarankan, perawatan atau servis untuk mobil listrik biasanya dilakukan dengan interval setelah mobil mencapai 15 ribu km atau sudah digunakan selama satu tahu
"Interval perawatan biasanya setelah mencapai 15 ribu km atau sudah dipakai setahun, dan cuma sekali (servis). Yang rutin diganti hanya AC filter saja, terkait sirkulasi udara kabin," jelas Putra.
"Lalu biasanya fluida seperti baterai cooler (pendingin baterai) diganti tiap (sudah mencapai) 60 ribu km, serta jangan lupa untuk mengecek rem dan olinya," imbuhnya.
Bicara tentang oli, Putra mengatakan bahwa mobil listrik seperti Hyundai IONIQ dan Kona Electric tidak memiliki mesin yang terus berputar, namun keberadaan oli memang harus diperhatikan dan diganti berkala untuk penggunaan lama.
"Memang kendaraan ini tidak ada engine running, tapi dia punya motor penggerak roda yang butuh pelumas. Tidak butuh banyak, hanya sekira 1 liter, dan tidak perlu pergantian berkala karena bertahan untuk penggunaan yang cukup lama," ujar dia.
Putra juga mengatakan bahwa layanan purna jual Hyundai di Indonesia siap melayani pengendara untuk merawat mobil listriknya.
"Semua diler di Indonesia sudah disiapkan untuk bisa lakukan perawatan dan perbaikan kendaraan-kendaraan elektrik. Sudah disiapkan, berkapabilitas mumpuni, dan sudah siapkan alat, spareparts, di semua diler agar bisa layani pelanggan," jelas Putra.
"Diler juga ready dengan charger. Jadi, ketika customer butuh untuk charge mobilnya, bisa cukup datang ke diler buat charge," pungkasnya.
Baca juga: Luhut kunjungi pabrik mobil listrik di Bekasi, berharap Indonesia jadi pasar utama di ASEAN
Baca juga: Itenas Bandung kembangkan mobil listrik pertahanan militer "Sergap Senyap"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020