Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai ekspor produk rotan Indonesia selama Januari hingga Agustus tahun 2020 meningkat 4,35 persen dibandingkan periode sama di tahun 2019.

"Nilai ekspor produk rotan Indonesia pada periode Januari sampai Agustus 2020, tercatat sebesar 357,16 juta dolar AS, atau naik 4,35 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto di Cirebon, Jawa Barat, Kamis.

Menurut Mendag, tren ekspor produk rotan Indonesia juga mengalami kenaikan dalam kurun waktu tahun 2015 hingga tahun 2019, di mana peningkatannya sampai sebesar 2,11 persen.

Meskipun nilai ekspor produk Indonesia meningkat, kata dia, akan tetapi saat ini masih tertinggal jauh di bawah negara Vietnam dan China.

Mendag mengatakan Indonesia menjadi negara produsen rotan terbesar di dunia. Untuk itulah Kemendag mendorong agar para pelaku usaha furnitur rotan, khususnya di Kabupaten Cirebon, bisa meningkatkan jumlah produksinya.

"Indonesia merupakan negara produsen rotan terbesar di dunia, namun masih berada diperingkat ketiga negara eksportir rotan di dunia dengan pangsa 6,11 persen, jauh di bawah China 45,15 persen dan Vietnam 12,49 persen," ujar Mendag Agus.

Pada kesempatan kali ini, Mendag Agus juga melepas sebanyak lima kontainer berisi produk furnitur rotan dari tiga eksportir di Kabupaten Cirebon, yang akan dikirim ke 10 negara.


   

Meskipun di tengah pandemi, lanjut Mendag, eksportir produk rotan di Indonesia khususnya di Kabupaten Cirebon, masih bisa bertahan dan ini harus menjadi contoh untuk eksportir lainnya.

"Produk rotan yang sekarang diekspor ini untuk 10 negara dan bahkan ada negara baru yang membelinya. Total nilai kontrak sebesar Rp5,3 miliar atau hampir setara 362 ribu dolar AS," ujar Mendag Agus.

Baca juga: HIMKI bertekad jadikan furnitur rotan jadi raja dunia

Baca juga: Kalteng kirim perdana rotan ke Cirebon


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020