Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut menyampaikan puluhan santri yang sudah sembuh dari COVID-19 tidak dikembalikan ke pondok pesantren di Kabupaten Garut melainkan dipulangkan ke rumah masing-masing untuk mendapatkan perhatian khusus dari keluarganya.
"Yang sudah sembuh itu kemarin ada 80 santri, mereka dipulangkan dulu ke rumahnya, tidak ke pesantren," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Kamis.
Ia menuturkan santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 telah menjalani perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut sejak diketahui positif pada 24 Oktober 2020.
Setelah dinyatakan sehat, kata Yeni, diantar ke rumah masing-masing oleh Tim Satgas Penanganan COVID-19, termasuk santri yang berasal dari luar kota, seperti dari Bekasi.
Terkait masih ada santri yang dirawat di rumah sakit, Yeni menyebutkan tinggal beberapa orang lagi, terkait jumlah pastinya masih dalam pendataan oleh pihak rumah sakit. "Santri yang positif masih ada dan semuanya dirawat di rumah sakit," katanya.
Ia menyampaikan Tim Satgas Penanganan COVID-19 Garut terus bergerak menelusuri dan melakukan tes usap untuk mendeteksi penyebaran wabah COVID-19.
Selama ini Tim Satgas di lapangan masih menemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19, untuk itu masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan. "Kasusnya masih ada, terutama dari klaster keluarga," ujarnya.
Laporan terbaru kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut secara akumulasi mencapai 744 kasus, 206 kasus menjalani isolasi di rumah sakit, 523 kasus dinyatakan sembuh, dan 15 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Dinkes Cianjur temukan lagi tujuh santri positif COVID-19
Baca juga: 37 santri di dua ponpes di Cianjur positif COVID-19
Baca juga: Wabup Garut ajak santri berjihad mempertahankan bangsa dari wabah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Yang sudah sembuh itu kemarin ada 80 santri, mereka dipulangkan dulu ke rumahnya, tidak ke pesantren," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Kamis.
Ia menuturkan santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 telah menjalani perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut sejak diketahui positif pada 24 Oktober 2020.
Setelah dinyatakan sehat, kata Yeni, diantar ke rumah masing-masing oleh Tim Satgas Penanganan COVID-19, termasuk santri yang berasal dari luar kota, seperti dari Bekasi.
Terkait masih ada santri yang dirawat di rumah sakit, Yeni menyebutkan tinggal beberapa orang lagi, terkait jumlah pastinya masih dalam pendataan oleh pihak rumah sakit. "Santri yang positif masih ada dan semuanya dirawat di rumah sakit," katanya.
Ia menyampaikan Tim Satgas Penanganan COVID-19 Garut terus bergerak menelusuri dan melakukan tes usap untuk mendeteksi penyebaran wabah COVID-19.
Selama ini Tim Satgas di lapangan masih menemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19, untuk itu masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan. "Kasusnya masih ada, terutama dari klaster keluarga," ujarnya.
Laporan terbaru kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut secara akumulasi mencapai 744 kasus, 206 kasus menjalani isolasi di rumah sakit, 523 kasus dinyatakan sembuh, dan 15 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Dinkes Cianjur temukan lagi tujuh santri positif COVID-19
Baca juga: 37 santri di dua ponpes di Cianjur positif COVID-19
Baca juga: Wabup Garut ajak santri berjihad mempertahankan bangsa dari wabah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020