Garut, 24/2 (ANTARA) - Tim dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) dipimpin Dr I Gde Santika merekomendasikan warga di lereng kaki Gunung Cakrabuana khususnya warga Kampung Sender dan Windu Sakti, Desa Cisitu, agar siaga.

Karena lereng gunung di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut tersebut, mengalami retakan 200 meter di dalam tanah (sleding/cecar) rata-rata selebar satu meter pada areal seluas 5 Ha, sebagaimana diungkapkan pula Kepala Dinas Sumber Air dan Pertambangan (SDAP) kabupaten setempat, Ir Widyana, CES, kepada pers di Garut, Rabu.

Meski lokasi retakan ke pemukiman penduduk berjarak 3 Km, namun masyarakat harus tetap berkondisi siaga agar terhindar dari berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam, katanya.

Saat ini sudah ada dua rumah permanen milik penduduk dan sebuah masjid yang mengalami retak, karena di lokasi perkampungan itu pun terjadi pergeseran atau tanah bergerak.

Menurut Widyana, selain Kabupaten Garut berkondisi tofografi rawan bencana tanah longsor dan banjir lumpur, juga kedua bencana alam tersebut akibat terjadinya alih fungsi lahan hutan menjadi areal pertanian.

Sehingga kondisi tanah yang tidak banyak memiliki vegetasi berupa tanaman keras, tidak mampu menahan kandungan air di dalamnya.
Kondisi tofografi tanah yang didirikan sekurangnya 400 rumah di perkampungan Sender Desa Cisitu, juga telah dilakukan kajian teknis oleh tim dari PVMBG tersebut.

John D Hidayat

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010