Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok Jawa Barat terus mendorong masyarakat untuk bisa menjadi wirausaha apalagi di masa pandemi COVID-19.
"Kami memberi dukungan dengan berbagai pelatihan kewirausahaan. Ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa maju ekonominya, sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga," kata Kepala Disnaker Kota Depok, Manto, di Depok, Rabu.
Dikatakannya, dengan berwirausaha, masyarakat secara tidak langsung akan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Dengan demikian, diharapkan angka pengangguran di Kota Depok bisa menurun.
"“Pengentasan pengangguran menjadi tugas bersama, bukan hanya pemerintah. Dengan berwirausaha, masyarakat membuka peluang atau kesempatan bekerja bagi orang lain," ujarnya.
Menurut data yang dihimpun, saat ini terdapat 1,8 juta jiwa yang merupakan angkatan kerja.
Sedangkan masyarakat yang bukan angkatan kerja sebanyak 650 ribu orang. Sebagian besar dari mereka adalah ibu rumah tangga, pelajar ataupun wirausahawan yang tidak masuk data Disnaker.
"Memang sedikit sulit untuk mendata masyarakat yang telah berwirausaha, karena pada dasarnya mereka bukan pekerja formal. Mereka bekerja di rumah dan tidak ada jam kerja khusus. Kami berharap ke depan, semakin banyak masyarakat yang berwirausaha," katanya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: Jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat rendah
Baca juga: Kemenkop UKM gulirkan program magang untuk cetak wirausahawan baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami memberi dukungan dengan berbagai pelatihan kewirausahaan. Ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa maju ekonominya, sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga," kata Kepala Disnaker Kota Depok, Manto, di Depok, Rabu.
Dikatakannya, dengan berwirausaha, masyarakat secara tidak langsung akan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Dengan demikian, diharapkan angka pengangguran di Kota Depok bisa menurun.
"“Pengentasan pengangguran menjadi tugas bersama, bukan hanya pemerintah. Dengan berwirausaha, masyarakat membuka peluang atau kesempatan bekerja bagi orang lain," ujarnya.
Menurut data yang dihimpun, saat ini terdapat 1,8 juta jiwa yang merupakan angkatan kerja.
Sedangkan masyarakat yang bukan angkatan kerja sebanyak 650 ribu orang. Sebagian besar dari mereka adalah ibu rumah tangga, pelajar ataupun wirausahawan yang tidak masuk data Disnaker.
"Memang sedikit sulit untuk mendata masyarakat yang telah berwirausaha, karena pada dasarnya mereka bukan pekerja formal. Mereka bekerja di rumah dan tidak ada jam kerja khusus. Kami berharap ke depan, semakin banyak masyarakat yang berwirausaha," katanya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: Jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat rendah
Baca juga: Kemenkop UKM gulirkan program magang untuk cetak wirausahawan baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020