Garut, 13/2 (ANTARA) - Pencarian terhadap Tatang(44), pencari kayu bakar yang diperkirakan tewas tertimbun tanah longsor di tepian Sungai Cilaki, Kampung Kubang RT 01/05, Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Sabtu terpaksa dihentikan sementara akibat terkendala cuaca dan hujan deras.

Camat Talegong Rena Sudarajat didampingi Kepala Bagian Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya,M.Si, Sabtu, mengatakan korban tertimbun longsoran tanah berasal dari tebing setinggi 200 meter selebar 50 meter.

Kemudian puluhan ribu kubik tanah disertai batu serta lumpur longsoran tersebut, juga masih teronggok setinggi 25 meter dengan panjang 100 meter, menimbun ruas badan jalan provinsi yang menghubungkan Talegong Garut dengan Pangalengan Bandung, sehingga sarana mobilitas transfortasi itu kembali lumpuh total.

Sedangkan korban tewas berasal dari kampung Pasir Angin RT. 03/05 desa Sukalaksana Talegong, sejak beberapa menit pasca peristiwa terjadi langsung dilakukan pencarian dan pembersihan longsoran oleh Satlak PBP bersama masyarakat dan aparat pemerintahan setempat, katanya.

Meski alat berat telah didatangkan dari Bandung oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, tetapi terpaksa pula dihentikan operasionalnya.

Akibatnya hingga berita ini disusun kondisi cuaca semakin memburuk disertai hujan sangat deras dan angin kencang serta banyak petir dan halilintar, yang bahkan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Sebelumnya dilaporkan, jalan provinsi yang melintasi Talegong Garut hingga Pangalengan Bandung terputus akibat terjadi lagi longsor, bahkan menyeret sebuah mobil jenis mikro bus dan menewaskan pengemudinya, Kurniawan alias Acin(35), semalam.

Sedangkan penyebab longsor, selain kondisi tanah yang gembur dan labil juga sangat derasnya hujan disertai angin kencang serta petir di kampung Pasir Hiung atau pada lokasi tanjakan Apin, desa Sukamulya Talegong, ungkap Camat Rena Sudrajat dan Kabag Informatika Setda Garut, Dik Dik Hendrajaya.

Korban tewas, warga Pangalengan Bandung yang sempat terjatuh kemudian berhasil ditemukan sejauh 200 meter lebih dari lokasi kejadian, sementara kendaraan yang dikemudikannya terperosok ke jurang sedalam 700 meter lebih, katanya.

Kendati Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi setempat, bersama aparat kecamatan dan masyarakat bahu-membahu berupaya keras bergotong royong membersihkan longsoran tanah dan lumpur, namun hujan deras disertai petir masih kerap berlangsung.

Berakibat sangat menghambat upaya pembersihannya, sedangkan badan jalan masih tertutupi longsoran tanah berlumpur serta batu.

Dari pantauan lapangan, terlihat luapan air berlumpur juga kembali banyak memenuhi badan jalan Bandung-Garut, dengan ketinggian banjir berkisar 10-20 cm bahkan pada beberapa lokasi diatas 20 cm mengakibatkan ruas jalan menjadi sangat licin dan banyak kendaraan menjadi mogok.

Seluruh kendaraan roda empat, juga terpaksa melaju dengan merayap saat menuruni lintasan Nagreg, Lebak Jero serta beberapa lokasi hingga memasuki pintu gerbang kota Garut, akibat licin tergenangi air berlumpur yang meluap dari saluran selokan atau drainase pada kiri dan kanan badan jalan.

Kondisi serupa juga berlangsung pada banyak lokasi pada ruas jalan yang melintasi kawasan Garut selatan, termasuk pada beberapa titik di kawasan pusat kota Garut.

(U.PK-HT/B/M019/M019) 13-02-2010 17:19:11

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010