Bandung, 11/2 (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) siap melakukan klarifikasi terkait munculnya tudingn dugaan korupsi dalam pengadaan logam untuk produksi pesawat terbang dan pesangon karyawan senilai Rp15 miliar.

"Kabar itu sangat mengejutkan PT DI yang saat ini sudah mulai bangkit, ada agenda apa lagi terhadap PT DI. Kami akan mengklarifikasi ke Polda Jawa Barat terkait tudingan tersebut," kata Kepala Humas PTDI Rokhendi ketika dihubungi ANTARA di Bandung, Kamis.

Ia mengatakan pihaknya terkejut dan bertanya-tanya tentang tender pengadaan logam yang mana, karena setiap tahunnya PT DI selalu melakukan pengadaan logam melalui tender sesuai dengan aturan main yang ada dalam penggunaan anggaran.

Sebagai BUMN strategis, kata dia PT DI selalu diaudit oleh auditor internal, ekternal maupun BPK setiap tahunnya.

Menurut dia, apabila memang ada temuan atas kesalahan prosedur penggunaan anggaran, dipastikan dapat diketahui sejak awal oleh internal auditor.

"Pengadaan logam untuk bahan baku pesawat selalu dilakukan melalui tender. Pengadaan logam untuk produksi pesawat sebagian besar memang dari luar negeri, karena membutuhkan spesifikasi dan kualitas khusus," katanya.

Terkait adanya tudingan penyelewengan dana pesangon karyawan PT DI sebesar Rp15 miliar, juru bicara PT DI itu menyatakan tidak pernah terjadi.

"Tahun 2007 memang sempat ada tawaran dana dari pemerintah sebesar Rp15 miliar untuk penyelesaian masalah dengan karyawan, namun PT DI menolak, karena tidak akan menyelesaikan masalah dengan mantan karyawan," katanya.

Ia mengatakan dengan penolakan tersebut dana yang ditawarkan itu tidak pernah masuk ke PT DI.

Pihaknya mengatakan adanya laporan terkait dua masalah tersebut ke Polda Jabar, cukup mengagetkan.

"Dalam beberapa hari ke depan kami akan melakukan klarifikasi, karena ini jelas sangat mengganggu pada saat perusahaan mulai bangkit," katanya.

(U.S033/B/M008/M008) 11-02-2010 20:50:47

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010