Pemerintah Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat menyatakan komitmennya untuk mencegah serta menurunkan angka kasus gizi buruk atau stunting secara terintegrasi.
"Saya meminta kepada seluruh tim pencegahan dan penurunan stunting Kabupaten Bekasi segera menindaklanjuti rekomendasi hasil penilaian kinerja stunting aksi 1 sampai aksi 4," kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Cikarang, Minggu.
Kabupaten Bekasi telah ditetapkan sebagai lokus pencegahan dan penurunan stunting terintregrasi tahun 2020 bersama 260 kabupaten dan kota lainnya.
"Kita teruskan komitmen pencegahan stunting dan saya siap mendukung serta menyukseskan setiap program serta kegiatan dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting secara terintregrasi di Kabupaten Bekasi," ungkapnya.
Eka berharap tim stunting segera melakukan evaluasi dan inovasi apabila didapati hasil penilaian kinerja pencegahan dan penurunan stunting masih terdapat kekurangan.
"Saya minta seluruh stakeholder untuk terus meningkatkan upaya-upaya dalam rangka menyukseskan percepatan stunting sehingga dapat mewujudkan Bekasi dua kali tambah baik," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan perkembangan prevalensi angka stunting di Kabupaten Bekasi selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut menjadi penting mengingat stunting dapat menyebabkan empat kali risiko kematian dengan rentang usia nol sampai empat tahun.
"Stop stunting itu penting, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan penurunan stunting sebesar enam persen sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 yang tertuang dalam misi peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemantapan penyediaan kebutuhan dasar yang layak.
"Perlu dukungan semua pihak dan kami selaku satgas yang tergabung tidak hanya perangkat daerah tapi dari Forum Masyarakat Bekasi Sehat (FMBS) ingin sekali Kabupaten Bekasi tidak hanya penurunan tapi juga bebas dari stunting," kata dia.
Baca juga: 23 desa di Bekasi jadi lokus stunting saat pandemi
Baca juga: Pemkab Bekasi kampanye Gemarikan cegah kekerdilan saat pandemi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020