Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan menyatakan rumah sakit milik swasta di daerah itu belum siap menangani pasien positif COVID-19, sehingga pemerintah daerah hanya mengandalkan RSUD dr Slamet Garut dan Klinik Medina.
"Saya juga kecewa dengan rumah sakit swasta yang tidak menyediakan tempat (untuk pasien COVID-19)," kata Rudy kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan, rumah sakit swasta di Garut belum ada yang mau menyediakan tempat khusus untuk penanganan pasien yang terjangkit positif COVID-19.
Ia mengaku tidak tahu persis alasan rumah sakit swasta enggan menyediakan tempat isolasi bagi pasien positif COVID-19, namun diduga alasannya karena bisnis, yakni khawatir pasien non-COVID-19 kabur atau tidak mau berobat di rumah sakit tersebut.
"Enggak tahu lah orang enggak mau ada COVID-19, berarti kabur pasiennya, alasan bisnis, bukan kemanusiaan," kata Rudy.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Garut bertambah 63 orang
Terkait kamar hotel dijadikan tempat isolasi pasien positif COVID-19, kata bupati, juga tidak ada yang bersedia, semuanya takut dengan wabah COVID-19.
"Kalau di hotel-hotel tidak ada yang mau menyewakan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa selama ini Pemkab Garut hanya mampu menyiapkan pelayanan kesehatan penanganan pasien positif COVID-19 di RSUD dr Slamet Garut berikut disiapkan peralatan medisnya.
Selain di RSUD Garut, kata bupati, ada juga Klinik Medina di Kecamatan Wanaraja yang selama ini bersedia menyediakan tempat isolasi pasien positif COVID-19 dalam rangka memberikan pelayanan kemanusiaan.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 dari klaster keluarga di Garut terus bertambah
Klinik Medina, lanjut dia, saat ini baru tersedia 140 tempat tidur, rencananya akan ditambah lagi menjadi 200 untuk mengatasi lonjakan kasus positif COVID-19 di Garut.
"Di Medina akan ditingkatkan menjadi 200, kekuranganya 60 bed, sekarang baru 140 bed," kata Rudy.
Sementara itu, kasus COVID-19 di Garut terus bertambah setiap harinya, tercatat seluruhnya sebanyak 426 kasus, 157 kasus menjalani isolasi di rumah sakit, 255 kasus dinyatakan sembuh dan 14 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Wabup Garut sebut sebagian besar pasien COVID-19 sembuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya juga kecewa dengan rumah sakit swasta yang tidak menyediakan tempat (untuk pasien COVID-19)," kata Rudy kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan, rumah sakit swasta di Garut belum ada yang mau menyediakan tempat khusus untuk penanganan pasien yang terjangkit positif COVID-19.
Ia mengaku tidak tahu persis alasan rumah sakit swasta enggan menyediakan tempat isolasi bagi pasien positif COVID-19, namun diduga alasannya karena bisnis, yakni khawatir pasien non-COVID-19 kabur atau tidak mau berobat di rumah sakit tersebut.
"Enggak tahu lah orang enggak mau ada COVID-19, berarti kabur pasiennya, alasan bisnis, bukan kemanusiaan," kata Rudy.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Garut bertambah 63 orang
Terkait kamar hotel dijadikan tempat isolasi pasien positif COVID-19, kata bupati, juga tidak ada yang bersedia, semuanya takut dengan wabah COVID-19.
"Kalau di hotel-hotel tidak ada yang mau menyewakan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa selama ini Pemkab Garut hanya mampu menyiapkan pelayanan kesehatan penanganan pasien positif COVID-19 di RSUD dr Slamet Garut berikut disiapkan peralatan medisnya.
Selain di RSUD Garut, kata bupati, ada juga Klinik Medina di Kecamatan Wanaraja yang selama ini bersedia menyediakan tempat isolasi pasien positif COVID-19 dalam rangka memberikan pelayanan kemanusiaan.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 dari klaster keluarga di Garut terus bertambah
Klinik Medina, lanjut dia, saat ini baru tersedia 140 tempat tidur, rencananya akan ditambah lagi menjadi 200 untuk mengatasi lonjakan kasus positif COVID-19 di Garut.
"Di Medina akan ditingkatkan menjadi 200, kekuranganya 60 bed, sekarang baru 140 bed," kata Rudy.
Sementara itu, kasus COVID-19 di Garut terus bertambah setiap harinya, tercatat seluruhnya sebanyak 426 kasus, 157 kasus menjalani isolasi di rumah sakit, 255 kasus dinyatakan sembuh dan 14 kasus meninggal dunia.
Baca juga: Wabup Garut sebut sebagian besar pasien COVID-19 sembuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020