Cianjur, 3/2 (ANTARA)- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarkim) Cianjur, Jawa Barat, rencananya akan digabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Penggabungan tersebut terkait banyaknya tugas Damkar dalam penanggulangan bencana. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Cianjur, Asep Rudi Junawan, Rabu.
Menurut Asep, penggabungan itu, melalui susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) baru. Rencana tersebut, sudah dibahas dengan pihak eksekutif di gedung DPRD, beberapa waktu lalu.
Sedangkan pegawai Damkar atau pejabat di Damkar, akan menjadi Kepala Bidang (Kabid). Diharapakan hal tersebut, dapat dilaksanakan pada SOTK yang baru sudah dapat terealisasi.
Salah satu alasan pengambungan tersebut, ungkapnya, karena minimnya anggaran Damkar. Mulai dari biaya pembelian, perawatan mobil dan kesejahteraan pegawai Damkar.
Untuk saat ini, mobil Damkar di UPT Cianjur hanya berjumlah 6 unit, dari jumlah tersebut, hanya 2 unit yang berfungsi dengan baik. Sedangkan kedua unit tersebut harus melayani seluruh wilayah di Kabupaten Cianjur.
"Dengan luas wilayah Cianjur yang besar ini, kami menilai hanya 2 unit damkar, sangat-sangat tidak seimbang, antara kebutuhan masyarakat dengan pasilitas yang ada," katanya.
Sehingga pengabungan Damkar dengan BPBD, kemungkinan besar anggaran untuk biaya mobil dan kesejahteraan pegawai akan meningkat nantinya.
Sementara itu, Kepala UPTD Damkar Cianjur, A Rosidi mengungkapkan, saat ini, Damkar Cianjur, minim sarana dan prasarana, terutama fasilitas mobil pemadam.
"Jika dalam satu hari terjadi kebakaran di 3 lokasi, kami kelabakan untuk mengatur kendaraan karena hanya 2 unit yang berfungsi dengan baik," ucapnya.
Saat ini, UPT Damkar Cianjur, hanya memiliki 2 unit mobil pemadam. Sedangkan usia kedua kendaraan tersebut telah menginjak 27 tahun. Ditambah pula personil yang ada sangat minim berjumlah 4 orang.
"Adanya rencana pengabungan tersebut, kami sambut dengan baik, dengan harapan adanya fasilitas dan penambahan pegawai Damkar nantinya," tandas Rosidi.
(U.K-FKR/C/Y003/Y003) 03-02-2010 19:21:22
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Penggabungan tersebut terkait banyaknya tugas Damkar dalam penanggulangan bencana. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Cianjur, Asep Rudi Junawan, Rabu.
Menurut Asep, penggabungan itu, melalui susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) baru. Rencana tersebut, sudah dibahas dengan pihak eksekutif di gedung DPRD, beberapa waktu lalu.
Sedangkan pegawai Damkar atau pejabat di Damkar, akan menjadi Kepala Bidang (Kabid). Diharapakan hal tersebut, dapat dilaksanakan pada SOTK yang baru sudah dapat terealisasi.
Salah satu alasan pengambungan tersebut, ungkapnya, karena minimnya anggaran Damkar. Mulai dari biaya pembelian, perawatan mobil dan kesejahteraan pegawai Damkar.
Untuk saat ini, mobil Damkar di UPT Cianjur hanya berjumlah 6 unit, dari jumlah tersebut, hanya 2 unit yang berfungsi dengan baik. Sedangkan kedua unit tersebut harus melayani seluruh wilayah di Kabupaten Cianjur.
"Dengan luas wilayah Cianjur yang besar ini, kami menilai hanya 2 unit damkar, sangat-sangat tidak seimbang, antara kebutuhan masyarakat dengan pasilitas yang ada," katanya.
Sehingga pengabungan Damkar dengan BPBD, kemungkinan besar anggaran untuk biaya mobil dan kesejahteraan pegawai akan meningkat nantinya.
Sementara itu, Kepala UPTD Damkar Cianjur, A Rosidi mengungkapkan, saat ini, Damkar Cianjur, minim sarana dan prasarana, terutama fasilitas mobil pemadam.
"Jika dalam satu hari terjadi kebakaran di 3 lokasi, kami kelabakan untuk mengatur kendaraan karena hanya 2 unit yang berfungsi dengan baik," ucapnya.
Saat ini, UPT Damkar Cianjur, hanya memiliki 2 unit mobil pemadam. Sedangkan usia kedua kendaraan tersebut telah menginjak 27 tahun. Ditambah pula personil yang ada sangat minim berjumlah 4 orang.
"Adanya rencana pengabungan tersebut, kami sambut dengan baik, dengan harapan adanya fasilitas dan penambahan pegawai Damkar nantinya," tandas Rosidi.
(U.K-FKR/C/Y003/Y003) 03-02-2010 19:21:22
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010