Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu, (18/10) menyebutkan warga yang terkonfirmasi positif virus tersebut bertambah 62 orang dan menjadi rekor penambahan kasus sejak kasus pertama ditemukan.
"Tingginya jumlah kasus baru ini terungkap setelah dilakukan pemeriksaan swab secara massal dan ada juga yang melakukan swab mandiri, serta penelusuran di mana yang dicurigai atau dari hasil rapid test reaktif yang diarahkan ke pemeriksaan swab," kata perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya dari hasil penelusuran, mayoritas kasus baru COVID-19 di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini ternyata tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota dan kontak erat dengan kasus sebelumnya.
Namun, ia menduga, menutup kemungkinan warga yang tertular virus ini karena kontak dengan orang tanpa gejala (OTG) yang tidak mengetahui bahwa dirinya sudah positif COVID-19, sehingga menularkan ke orang lain.
Maka dari itu, banyak pasien yang tidak mengetahui riwayat dari mana bisa tertular oleh virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut. Selain itu, bisa saja saat beraktivitas di sekitar rumahnya ada OTG.
Menurut dia, dengan ditemukannya puluhan kasus baru dalam sehari ini pihaknya langsung melakukan tracing secara ketat khususnya kepada keluarga dan orang terdekat dengan pasien tersebut.
Dari 62 kasus baru tersebut, 55 orang menjalani isolasi mandiri dan tujuh lainnya harus melaksanakan karantina di ruangan khusus isolasi rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 di Kabupaten Sukabumi.
"Dengan terus meningkatnya warga yang tertular COVID-19 tentunya harus menjadi perhatian utama, apalagi seperti diketahui banyak pasien yang tertular diduga dari OTG," tambahnya.
Eneng mengatakan dengan bertambahnya 62 kasus positif COVID-19 ini, total warga Kabupaten Sukabumi yang terkonfirmasi positif menjadi 379 orang, 76 masih menjalani isolasi mandiri, 27 orang dikarantina di rumah sakit rujukan, 272 orang sembuh dan empat lainnya meninggal dunia.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi kampanyekan pentingnya cuci tangan
Baca juga: Target angka partisipasi Pilkada Kabupaten Sukabumi 77,5 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Tingginya jumlah kasus baru ini terungkap setelah dilakukan pemeriksaan swab secara massal dan ada juga yang melakukan swab mandiri, serta penelusuran di mana yang dicurigai atau dari hasil rapid test reaktif yang diarahkan ke pemeriksaan swab," kata perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya dari hasil penelusuran, mayoritas kasus baru COVID-19 di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini ternyata tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota dan kontak erat dengan kasus sebelumnya.
Namun, ia menduga, menutup kemungkinan warga yang tertular virus ini karena kontak dengan orang tanpa gejala (OTG) yang tidak mengetahui bahwa dirinya sudah positif COVID-19, sehingga menularkan ke orang lain.
Maka dari itu, banyak pasien yang tidak mengetahui riwayat dari mana bisa tertular oleh virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut. Selain itu, bisa saja saat beraktivitas di sekitar rumahnya ada OTG.
Menurut dia, dengan ditemukannya puluhan kasus baru dalam sehari ini pihaknya langsung melakukan tracing secara ketat khususnya kepada keluarga dan orang terdekat dengan pasien tersebut.
Dari 62 kasus baru tersebut, 55 orang menjalani isolasi mandiri dan tujuh lainnya harus melaksanakan karantina di ruangan khusus isolasi rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 di Kabupaten Sukabumi.
"Dengan terus meningkatnya warga yang tertular COVID-19 tentunya harus menjadi perhatian utama, apalagi seperti diketahui banyak pasien yang tertular diduga dari OTG," tambahnya.
Eneng mengatakan dengan bertambahnya 62 kasus positif COVID-19 ini, total warga Kabupaten Sukabumi yang terkonfirmasi positif menjadi 379 orang, 76 masih menjalani isolasi mandiri, 27 orang dikarantina di rumah sakit rujukan, 272 orang sembuh dan empat lainnya meninggal dunia.
Baca juga: PMI Kota Sukabumi kampanyekan pentingnya cuci tangan
Baca juga: Target angka partisipasi Pilkada Kabupaten Sukabumi 77,5 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020