Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan seluruh relawan tangguh bencana di pesisir pantai selatan yang memiliki bentangan sepanjang 75 kilometer di selatan Cianjur untuk mengimbau warga segera mengungsi dan melakukan mitigasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya gelombang tinggi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di Cianjur, Rabu, sebagai upaya antisipasi terjadinya puncak La Nina di sebagian besar wilayah Cianjur yang masuk dalam zona merah bencana alam di Jawa Barat dan meminimalisir terjadinya korban jiwa saat bencana terjadi.
"Seluruh relawan tangguh bencana (Retana) di setiap kampung, terhitung hari ini, disiagakan untuk memantau wilayahnya masing-masing dan segera melaporkan sekecil apapun tanda yang terlihat, sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana," katanya.
Khusus untuk retana di setiap kampung di pesisir selatan Cianjur yang meliputi tiga kecamatan disiagakan untuk memantau setiap perkembangan dan tanda alam akan terjadinya gelombang tinggi mulai hari ini hingga puncak La Nina yang diperkirakan akan terjadi di akhir tahun tepatnya bulan Desember.
Tidak hanya di relawan di wilayah selatan, pihaknya juga menyiagakan seluruh relawan di setiap kampung dari wilayah utara, timur dan tengah yang merupakan daerah rawan bencana untuk melakukan hal yang sama, termasuk melakukan mitigasi dan meminta warga mengungsi ketika hujan turun deras dan mulai terjadi keretakan atau longsoran.
"Kami mengimbau seluruh warga di Cianjur, termasuk di perkotaan untuk tidak membuang sampah sembarang ke sungai karena akan menyebabkan banjir dan tidak menebang pohon sembarangan karena akan berdampak terjadinya longsor," katanya.
Ia menambahkan, saat ini seluruh petugas di BPBD Cianjur, melakukan pemetaan guna mengantisipasi datangnya La Nina dengan curah hujan yang tinggi, agar saat terjadi bencana alam dapat segera dilakukan antisipasi dan penanganan cepat, termasuk memetakan lokasi pengungsian yang aman dari jangkauan bencana alam, longsor, banjir dan pergerakan tanah.
"Kami sudah instruksikan pada seluruh petugas BPBD untuk siaga menghadapi berbagai kejadian bencana termasuk dalam menghadapi puncak La Nina. Meski masih dua bulan lagi diperkirakan terjadi, namun kami sudah siap siaga dengan harapan tidak ada bencana yang terjadi," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur siagakan ribuan sukarelawan tangguh bencana
Baca juga: BPBD Cianjur : Penanganan jalan tertutup longsor hampir rampung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Hal tersebut disampaikan Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di Cianjur, Rabu, sebagai upaya antisipasi terjadinya puncak La Nina di sebagian besar wilayah Cianjur yang masuk dalam zona merah bencana alam di Jawa Barat dan meminimalisir terjadinya korban jiwa saat bencana terjadi.
"Seluruh relawan tangguh bencana (Retana) di setiap kampung, terhitung hari ini, disiagakan untuk memantau wilayahnya masing-masing dan segera melaporkan sekecil apapun tanda yang terlihat, sebagai upaya antisipasi jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana," katanya.
Khusus untuk retana di setiap kampung di pesisir selatan Cianjur yang meliputi tiga kecamatan disiagakan untuk memantau setiap perkembangan dan tanda alam akan terjadinya gelombang tinggi mulai hari ini hingga puncak La Nina yang diperkirakan akan terjadi di akhir tahun tepatnya bulan Desember.
Tidak hanya di relawan di wilayah selatan, pihaknya juga menyiagakan seluruh relawan di setiap kampung dari wilayah utara, timur dan tengah yang merupakan daerah rawan bencana untuk melakukan hal yang sama, termasuk melakukan mitigasi dan meminta warga mengungsi ketika hujan turun deras dan mulai terjadi keretakan atau longsoran.
"Kami mengimbau seluruh warga di Cianjur, termasuk di perkotaan untuk tidak membuang sampah sembarang ke sungai karena akan menyebabkan banjir dan tidak menebang pohon sembarangan karena akan berdampak terjadinya longsor," katanya.
Ia menambahkan, saat ini seluruh petugas di BPBD Cianjur, melakukan pemetaan guna mengantisipasi datangnya La Nina dengan curah hujan yang tinggi, agar saat terjadi bencana alam dapat segera dilakukan antisipasi dan penanganan cepat, termasuk memetakan lokasi pengungsian yang aman dari jangkauan bencana alam, longsor, banjir dan pergerakan tanah.
"Kami sudah instruksikan pada seluruh petugas BPBD untuk siaga menghadapi berbagai kejadian bencana termasuk dalam menghadapi puncak La Nina. Meski masih dua bulan lagi diperkirakan terjadi, namun kami sudah siap siaga dengan harapan tidak ada bencana yang terjadi," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur siagakan ribuan sukarelawan tangguh bencana
Baca juga: BPBD Cianjur : Penanganan jalan tertutup longsor hampir rampung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020