Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Jawa Barat, terus mengimbau peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur, untuk mematuhi protokol kesehatan selama menjalani tahapan kampanye yang berlangsung hingga 5 Desember salah satunya tidak membuat kerumunan massa lebih dari 50 orang.

Ketua KPU Cianjur, Selly Nurdinah di Cianjur Selasa, mengatakan meski dalam masa pandemi COVID-19, upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 selama masa kampanye telah diberikan pada pasangan calon termasuk mengencarkan kegiatan di media sosial guna menghindari kerumunan masa.

"Namun ada juga pilihan lain yang harus dipatuhi ketika pasangan calon melakukan kampanye tatap muka, mulai dari menggunakan masker, menyediakan cairan pembersih tangan, wastafel portabel hingga jumlah peserta yang dibatasi hanya 50 orang di dalam ruangan per kegiatan," katanya.

Termasuk ketika dilakukan debat publik di dalam studio atau gedung yang akan ditentukan, tutur dia, tidak akan melibatkan orang banyak, hanya pasangan calon dan empat orang tim kampanye. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kerumunan orang banyak, sehingga rawan terjadi penularan.

"Kita terus berkoordinasi dengan Bawaslu dan Satgas COVID-19 Cianjur, terkait penerapan protokol kesehatan yang wajib dilakukan pasangan calon saat melakukan kampanye tatap muka," katanya.

Sementara tim kampanye masing-masing pasangan calon yang akan bertarung pada Pilkada Cianjur, nomor urut 1 pasangan Toha-Ade Sobari, nomor urut 2 Oting-Wawan, nomor urut 3 Herman-Mulyana dan nomor urut 4 Lepi-Gilar, sama-sama menerapkan protokol kesehatan ketat saat melakukan kampanye secara tatap muka.

Bahkan sebagian besar mengatakan sudah menyiapkan tim khusus untuk menerapkan protokol kesehatan sebelum pasangan calon menuju lokasi yang sudah dijadwalkan untuk melakukan kampanye tatap muka. Tim tersebut bertugas menyiapkan alat pelindung diri mulai dari masker hingga tempat mencuci tangan yang bisa dibongkar pasang.

"Kami sangat-sangat memperhatikan hal tersebut, bahkan tim khusus yang dibentuk untuk memastikan di setiap tempat atau lokasi yang akan didatangi pasangan Toha-Ade atau lebih dikenal dengan pasangan "Hade", sudah melaksanakan protokol kesehatan penuh," kata Ketua Tim Kampanye pasangan Toha-Ade, Beni Rustandi.

Sedangkan terkait masih minimnya pengunaan media sosial ungkap dia, terkendala jaringan termasuk ke pelosok Cianjur mulai dari utara hingga selatan, sehingga kampanye tatap muka dinilai masih evektif dibandingkan dengan mengunakan media sosial yang hanya terjangkau di wilayah perkotaan.

"Kami tetap menggunakan media sosial untuk berkampanye secara online, namun ketika ke pelosok yang susah jaringan, warga tidak dapat mengetahui kampanye melalui daring tersebut, sehingga kami menilai kampanye tatap muka tetap harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat, bahkan di setiap pertemuan dibatasi hanya 30 orang yang hadir," katanya.

Baca juga: KPU Cianjur distribusikan alat peraga dan bahan kampanye pilkada 2020

Baca juga: KPU Cianjur tetapkan nomor urut pasangan calon peserta Pilkada 2020

Baca juga: KPU Cianjur maksimalkan sosialisasi Pilkada secara langsung dan daring

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020