Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut menyebutkan jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencapai 215 dari 302 kasus positif, sisanya masih menjalani isolasi dan 13 kasus meninggal dunia.
"Sebanyak 215 kasus sembuh, dan 13 kasus meninggal," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut, Yeni Yunita di Garut, Ahad.
Ia menuturkan wabah COVID-19 di Garut masih terjadi sehingga perlu upaya untuk mencegah dan memutus rantai penularan oleh semua pihak dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Laporan terakhir, kata dia, secara keseluruhan tercatat 302 warga Garut terkonfirmasi positif COVID-19, namun sebagian besar sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19, sedangkan yang lainnya harus isolasi mandiri dan dirawat di rumah sakit.
"Konfirmasi positif 302 kasus, 11 isolasi mandiri, 63 isolasi di rumah sakit atau perawatan," kata Yeni.
Ia menyampaikan tim dari Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terus melakukan penelusuran dan memeriksa kondisi kesehatan sejumlah warga dengan cara tes usap untuk mendeteksi penularan wabah COVID-19.
Terutama, pemeriksaan diprioritaskan terhadap orang yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 untuk mengetahui terpapar virus tersebut atau tidak.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sebanyak 5.228 kasus kontak erat, 594 isolasi mandiri dan 4.634 selesai pemantauan," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rajin cuci tangan, selalu memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain, dan hindari kerumunan orang.
"Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pihak lain dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat penting," kata Yeni.*
Baca juga: Pemkab Garut belajar Program Kampung Iklim dari Tanggamus, Lampung
Baca juga: Pemkab Garut targetkan setiap tahun benahi satu tempat kumuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sebanyak 215 kasus sembuh, dan 13 kasus meninggal," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut, Yeni Yunita di Garut, Ahad.
Ia menuturkan wabah COVID-19 di Garut masih terjadi sehingga perlu upaya untuk mencegah dan memutus rantai penularan oleh semua pihak dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Laporan terakhir, kata dia, secara keseluruhan tercatat 302 warga Garut terkonfirmasi positif COVID-19, namun sebagian besar sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19, sedangkan yang lainnya harus isolasi mandiri dan dirawat di rumah sakit.
"Konfirmasi positif 302 kasus, 11 isolasi mandiri, 63 isolasi di rumah sakit atau perawatan," kata Yeni.
Ia menyampaikan tim dari Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terus melakukan penelusuran dan memeriksa kondisi kesehatan sejumlah warga dengan cara tes usap untuk mendeteksi penularan wabah COVID-19.
Terutama, pemeriksaan diprioritaskan terhadap orang yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 untuk mengetahui terpapar virus tersebut atau tidak.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sebanyak 5.228 kasus kontak erat, 594 isolasi mandiri dan 4.634 selesai pemantauan," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, rajin cuci tangan, selalu memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain, dan hindari kerumunan orang.
"Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pihak lain dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat penting," kata Yeni.*
Baca juga: Pemkab Garut belajar Program Kampung Iklim dari Tanggamus, Lampung
Baca juga: Pemkab Garut targetkan setiap tahun benahi satu tempat kumuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020