Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan tambahan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 20 orang.
"Pasien COVID-19 baru tersebut tersebar di beberapa kecamatan, riwayat mereka terkonfirmasi positif dari kontak erat, perjalanan luar kota, rujukan rumah sakit dan ada juga yang tidak beriwayat," kata perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, dari 20 pasien tersebut mayoritas tidak memiliki riwayat penularan karena tidak pernah kontak erat dengan pasien positif sebelumnya, apalagi bepergian ke luar kota dan mereka baru mengetahui setelah menjalani pemeriksaan swab.
Para pasien tersebut berasal dari Kecamatan Cicantayan, Gunungguruh, Cisaat, Nyalindung, Gegerbitung, Parakansalak, Nagrak, Sukabumi, Kalapanunggal, Cikakak dan Cisolok.
Dari 20 pasien tersebut, sebagian ada yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya atau tempat khusus dan ada yang menjalani isolasi atau karantina di rumah sakit rujukan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pasien baru itu mayoritas berada di usia produktif dan ada beberapa warga yang sudah lanjut usia, seperti seorang pria berusia 69 tahun, asal Kecamatan Gegerbitung, dan pria dari Kecamatan Cicantayan yang usianya 63 tahun.
"Kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi masih berfluktuasi dan kemungkinan akan kembali bertambah, mengingat Pemkab Sukabumi masih terus melakukan pemeriksaan swab massal kepada warga, khususnya yang berisiko tinggi," ujarnya.
Dengan bertambahnya 20 warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, Eneng mengatakan untuk totalnya hingga Jumat, (9/10) sebanyak 284 orang, 211 orang di antaranya sembuh, 46 isolasi mandiri, 23 orang menjalani karantina di rumah sakit dan empat meninggal dunia.
Baca juga: Kasus kontak erat di Kabupaten Sukabumi alami lonjakan
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Sukabumi makin meningkat
Baca juga: 6 kasus baru COVID-19 di Kota Sukabumi berusia produktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pasien COVID-19 baru tersebut tersebar di beberapa kecamatan, riwayat mereka terkonfirmasi positif dari kontak erat, perjalanan luar kota, rujukan rumah sakit dan ada juga yang tidak beriwayat," kata perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, dari 20 pasien tersebut mayoritas tidak memiliki riwayat penularan karena tidak pernah kontak erat dengan pasien positif sebelumnya, apalagi bepergian ke luar kota dan mereka baru mengetahui setelah menjalani pemeriksaan swab.
Para pasien tersebut berasal dari Kecamatan Cicantayan, Gunungguruh, Cisaat, Nyalindung, Gegerbitung, Parakansalak, Nagrak, Sukabumi, Kalapanunggal, Cikakak dan Cisolok.
Dari 20 pasien tersebut, sebagian ada yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya atau tempat khusus dan ada yang menjalani isolasi atau karantina di rumah sakit rujukan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pasien baru itu mayoritas berada di usia produktif dan ada beberapa warga yang sudah lanjut usia, seperti seorang pria berusia 69 tahun, asal Kecamatan Gegerbitung, dan pria dari Kecamatan Cicantayan yang usianya 63 tahun.
"Kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi masih berfluktuasi dan kemungkinan akan kembali bertambah, mengingat Pemkab Sukabumi masih terus melakukan pemeriksaan swab massal kepada warga, khususnya yang berisiko tinggi," ujarnya.
Dengan bertambahnya 20 warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, Eneng mengatakan untuk totalnya hingga Jumat, (9/10) sebanyak 284 orang, 211 orang di antaranya sembuh, 46 isolasi mandiri, 23 orang menjalani karantina di rumah sakit dan empat meninggal dunia.
Baca juga: Kasus kontak erat di Kabupaten Sukabumi alami lonjakan
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Sukabumi makin meningkat
Baca juga: 6 kasus baru COVID-19 di Kota Sukabumi berusia produktif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020