Ciamis, 20/1 (ANTARA) - Puluhan siswa SD Negeri 2 Pusakasari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terpaksa belajar di bawah tenda karena bangunan tiga ruang kelas mereka roboh.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pusakasari Nunung Nuraeni (51) di Ciamis, Rabu mengatakan robohnya bangunan tiga ruang kelas pada Selasa (19/1) itu, akibat diterjang angin kencang dan hujan deras.

Menurut dia, bangunan sekolahnya sudah cukup tua dan tidak layak huni, sehingga puluhan siswa terpaksa belajar di bawah tenda bantuan dari Polres Ciamis.

"Karena bangunannya sudah tidak layak huni, untuk sementara siswa belajar di bawah tenda, dari pada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," katanya.

Namun, kata dia, karena terbatasnya jumlah tenda, dari tiga ruang kelas yang roboh yang dihuni 50 siswa, terpaksa sejumlah siswa dari dua ruang kelas belajar di bangunan roboh yang dinilai masih cukup aman selama tidak terjadi angin kencang dan hujan deras.

Sementara itu, siswa dua kelas tersebut sebelumnya akan disatukan dengan siswa kelas lain, namun dikhawatirkan konsentrasi belajar mereka terganggu, karena satu ruangan akan dipenuhi banyak siswa.

"Meski kami khawatir anak-anak menempati ruangan kelas yang tidak layak huni, tapi mau bagaimana lagi, tidak ada ruangan lain di sekolah ini," katanya.

Ia berharap ada bantuan rehabilitasi untuk bangunan ruang kelas yang roboh itu, agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif dan tenang.

Menurut dia, robohnya bangunan tiga ruangan kelas itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, dan diharapkan ada perhatian khusus untuk mengucurkan dana rehabilitasi.

"Apalagi sejak 1975 belum mendapatkan bantuan untuk rehabilitasi, dan hanya mendapatkan bantuan perbaikan yakni dipoles di bagian luarnya saja, sedangkan di dalamnya tetap keropos," katanya.

Salah seorang siswa SD Negeri 2 Pusakasari, Riska mengatakan dirinya merasa tidak tenang dan selalu khawatir dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah roboh, dan ia berharap ada bantuan dana dari pemerintah untuk perbaikan.

"Saya berharap pemerintah bisa memperbaikinya, karena saya tidak nyaman ketika berada di sekolah, sehingga belajar pun tidak tenang," katanya.

Feri Purnama
(U.PK-FPM/B/M008/M008) 20-01-2010 20:31:06

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010