Bupati Bandung Barat, Jawa Barat, Aa Umbara mengaku terkejut dengan hasil evaluasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait berubahnya status kewaspadaan COVID-19 Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang kini menjadi zona merah.
 
"Saya kaget jadi zona merah, barusan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat itu hanya satu, Kecamatan Padalarang (zona merah), tapi kenapa bisa," kata Aa di Kabupaten Bandung Barat, Senin.
 
Dia mengaku masih bingung terkait evaluasi terbaru dari Pemprov Jawa Barat itu. Pasalnya, kata dia, sebelumnya ada tiga kecamatan yang dinyatakan sebagai zona merah di KBB, namun pada saat itu Pemrov masih menetapkan KBB sebagai zona oranye.
 
"Kemarin tidak masuk zona merah, padahal ada tiga kecamatan zona merah, nah sekarang satu kecamatan zona merah, dievaluasi (Pemprov) jadi zona merah," kata Aa.
 
Dia juga mengklaim kasus COVID-19 di KBB mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Maka dari itu, ia juga telah meminta pihak Dinas Kesehatan KBB untuk mengonfirmasi lebih lanjut soal zona merah tersebut ke Pemprov Jawa Barat.
 
"Sekarang jadi zona merah, kita kan terkejut, serem kalau zona merah," kata Aa.
 
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan sejauh ini ada beberapa daerah yang status zona-nya mengalami pergeseran.
 
Berdasarkan kajian epidemiologi terbaru, ada beberapa daerah yang turun ke zona oranye dan naik ke zona merah. Salah satunya, kata dia, Kota Bandung kini masuk ke dalam daftar zona merah penyebaran COVID-19.
 
“Minggu lalu itu, (Kota) Cirebon, (Kabupaten) Cirebon sudah tidak masuk lagi zona merah. Tapi (statusnya) bergeser ke Kota Bandung yang jadi zona merah, KBB (Kabupaten Bandung Barat) zona merah, Kota Bogor zona merah, (Kota) Bekasi (Kabupaten) Bekasi zona merah,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin.

Baca juga: Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat masuk zona merah COVID-19

Baca juga: Kota Bandung perbanyak "mini lockdown" setelah jadi zona merah

Baca juga: Masuk zona merah COVID-19 kunjungan wisatawan Kota Cirebon anjlok

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020