Bandung, 18/1 (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Jawa Barat akan meningkatkan pembelian gabah petani, yang besarnya mencapai 40 persen dari total penyerapan pada 2010.

Wakil Kepala Bulog Divre Jawa Barat Riduwane Bastari, di Bandung, Senin, mengatakan, Bulog Divre Jabar menargetkan pengadaan gabah pada 2010 sebanyak 450 ribu ton setara beras stok kebutuhan di provinsi itu.

"Prognosa pengadaan beras tahun 2010 sekitar 450 ribu ton, jumlahnya akan bertambah sesuai dengan kebutuhan. Bulog menyediakan anggaran untuk pengadaan tak terbatas," kata Riduwane.

Menurut dia, rencana Bulog melakukan penyerapan gabah lebih banyak tersebut memberikan keuntungan bagi para petani untuk bisa memasok langsung gabahnya ke Bulog. Selain itu Bulog akan memiliki stok beras yang segar setiap bulannya.

Meski demikian, kata Riduwane, Bulog juga tetap memberikan porsi kepada mitra Bulog yang selama ini memasok beras ke Bulog.

"Stok dengan gabah sebenarnya memungkinkan untuk mendapatkan beras yang segar setiap bulannya. Namun di lain pihak kami juga menjaga agar tidak sampai Mitra Bulog protes karena pembelian beras mereka menurun," kata Riduwane Bastari
Peningkatan penyerapan gabah petani itu, kata Riduwane, tidak akan mengakibatkan menumpuknya beras di penggilingan. Karena para mitra juga bisa menjual gabahnya ke Bulog.

"Di samping keunggulan bisa mendapatkan beras yang 'fresh', kelemahannya, gabah membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih luas dan biaya pemeliharaanya lebih tinggi," katanya.

Ia menyebutkan, target pengadaan 2010 ini lebih meningkat dibandingkan prognosa pengadaan pada 2009 sebesar 400 ribu ton setara beras.

Sedangkan realisasi pengadaan pada tahun lalu mencapai 600 ribu ton atau sesuai dengan prognosa ke-2 pengadaan beras 2009.

Pengadaan 2010 akan dilakukan pada panen raya yang kemungkinan berlangsung pada Maret dan April 2010.

"Kami optimis pengadaan 2010 tetap mencapai target, pengunduran musim tanam gadu akhir 2009 lalu hanya mengundurkan jadwal panen saja selama sebulan. Dari sisi penyerapan tak berpengaruh," kata Wakil Kepala Bulog Jabar itu menambahkan.

Syarif Abdullah
(T.S033/B/s018/C/s018) 18-01-2010 10:44:00

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010