Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan terobosan baru di tengah pandemi COVID-19 dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh melalui siaran televisi (TV) lokal.
"Kita saat ini sudah mulai memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan stasiun TV lokal di Garut yaitu Sembilan TV," kata Kepala Disdik Kabupaten Garut Totong kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan siaran TV lokal itu berlangsung setiap Senin sampai Jumat selama delapan jam mulai pukul 08.00 WIB dengan materi pelajaran dibagi mulai tingkat PAUD, TK, SD dan SMP.
Setiap guru, kata dia, memaparkan langsung materi pelajarannya sesuai dengan jadwal pelajaran yang sudah ditentukan, kemudian para siswa dapat menyimaknya langsung di layar TV rumahnya masing-masing.
"Jadwal pelajarannya dimulai PAUD, kemudian TK, lalu SD dan SMP, semua pelajaran itu disampaikan langsung oleh guru lalu disiarkan melalui Sembilan TV," katanya.
Ia menyampaikan, belajar jarak jauh menggunakan siaran TV lokal itu untuk mengatasi masalah pembelajaran berbasis internet yang tidak semua siswa memiliki perangkat untuk kegiatan belajar mengajar secara daring itu.
Ia berharap, proses belajar dengan siaran TV lokal itu bisa memberikan manfaat bagi seluruh siswa karena bisa diakses dengan mudah dan murah melalui perangkat TV di rumahnya masing-masing.
"Kami data baru 40 persen yang bisa belajar daring, makanya dengan belajar menggunakan TV ini saya harap semua bisa tersentuh, semua bisa belajar, dan bisa melihat guru menerangkan," katanya.
Terkait jangkauan siarannya, kata dia, berdasarkan laporan manajemen Sembilan TV cukup luas dapat tersiarkan di daerah perkotaan maupun pinggiran kota Garut, sedangkan untuk wilayah selatan masih ada hambatan.
Rencananya, kata Totong, Pemkab Garut akan memanfaatkan kembali siaran TV lokal di wilayah selatan agar sistem belajar jarak jauh tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat di wilayah selatan Garut.
"Rencana nanti ada TV di selatan, kita akan persiapkan melakukan siaran di daerah selatan," katanya.
Ia menambahkan, para siswa tidak hanya belajar melalui siaran TV lokal, tapi para guru di sekolah masing-masing akan menindaklanjutinya dengan memberikan belajar tambahan melalui luar jaringan maupun dalam jaringan internet.
Ia berharap, upaya Disdik Garut dalam memaksimalkan kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung lancar untuk mencerdaskan generasi bangsa di tengah pandemi COVID-19.
"Kami terus melakukan upaya untuk memperkuat penyampaian materi pelajaran melalui TV, dan ini kami lakukan secara swadaya, ada sponsornya," kata Totong.
Baca juga: Disdik Garut fasilitasi siswa miskin akses internet untuk belajar
Baca juga: Pemkab Garut berlakukan KBM sistem jarak jauh cegah wabah corona
Baca juga: Garut batalkan rencana kegiatan belajar tatap muka SD/SMP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kita saat ini sudah mulai memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan stasiun TV lokal di Garut yaitu Sembilan TV," kata Kepala Disdik Kabupaten Garut Totong kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, sistem pembelajaran jarak jauh menggunakan siaran TV lokal itu berlangsung setiap Senin sampai Jumat selama delapan jam mulai pukul 08.00 WIB dengan materi pelajaran dibagi mulai tingkat PAUD, TK, SD dan SMP.
Setiap guru, kata dia, memaparkan langsung materi pelajarannya sesuai dengan jadwal pelajaran yang sudah ditentukan, kemudian para siswa dapat menyimaknya langsung di layar TV rumahnya masing-masing.
"Jadwal pelajarannya dimulai PAUD, kemudian TK, lalu SD dan SMP, semua pelajaran itu disampaikan langsung oleh guru lalu disiarkan melalui Sembilan TV," katanya.
Ia menyampaikan, belajar jarak jauh menggunakan siaran TV lokal itu untuk mengatasi masalah pembelajaran berbasis internet yang tidak semua siswa memiliki perangkat untuk kegiatan belajar mengajar secara daring itu.
Ia berharap, proses belajar dengan siaran TV lokal itu bisa memberikan manfaat bagi seluruh siswa karena bisa diakses dengan mudah dan murah melalui perangkat TV di rumahnya masing-masing.
"Kami data baru 40 persen yang bisa belajar daring, makanya dengan belajar menggunakan TV ini saya harap semua bisa tersentuh, semua bisa belajar, dan bisa melihat guru menerangkan," katanya.
Terkait jangkauan siarannya, kata dia, berdasarkan laporan manajemen Sembilan TV cukup luas dapat tersiarkan di daerah perkotaan maupun pinggiran kota Garut, sedangkan untuk wilayah selatan masih ada hambatan.
Rencananya, kata Totong, Pemkab Garut akan memanfaatkan kembali siaran TV lokal di wilayah selatan agar sistem belajar jarak jauh tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat di wilayah selatan Garut.
"Rencana nanti ada TV di selatan, kita akan persiapkan melakukan siaran di daerah selatan," katanya.
Ia menambahkan, para siswa tidak hanya belajar melalui siaran TV lokal, tapi para guru di sekolah masing-masing akan menindaklanjutinya dengan memberikan belajar tambahan melalui luar jaringan maupun dalam jaringan internet.
Ia berharap, upaya Disdik Garut dalam memaksimalkan kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung lancar untuk mencerdaskan generasi bangsa di tengah pandemi COVID-19.
"Kami terus melakukan upaya untuk memperkuat penyampaian materi pelajaran melalui TV, dan ini kami lakukan secara swadaya, ada sponsornya," kata Totong.
Baca juga: Disdik Garut fasilitasi siswa miskin akses internet untuk belajar
Baca juga: Pemkab Garut berlakukan KBM sistem jarak jauh cegah wabah corona
Baca juga: Garut batalkan rencana kegiatan belajar tatap muka SD/SMP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020