Garut, 6/1 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Garut mengadakan kegiatan yang tujuan utamanya agar puluhan ribu penduduk yang berusia di bawah lima tahun terhindar dari serangan infeksi saluran pernapasan atas menyusul cuaca yang kini tak menentu.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Dede Rochmansyah, di Garut, Rabu, mengatakan, di kota itu
banyak terjadi rembesan air permukaan dari sawah dan selokan serta pembuangan limbah keluarga yang tak memiliki "septic tank" yang mengakibatkan sumber air bersih tercemar bakteri coli.

Menurut dia, sekira 60.000 balita termasuk sekitar 56 ribu bayi di kabupaten Garut, Jawa Barat, terancam ISPA dan diare karena hal itu.

Untuk itu, kata dia, jajaran Dinas Kesehatan akan meningkatkan promosi pola hidup bersih dan sehat, karena hal itu dinilai ampuh untuk mengantisipasi timbulnya serangan penyakit.

Selama 2009, sekurangnya terdapat 250 kasus demam berdarah dangue (DBD) di kabupaten Garut yang menewaskan dua penderita.

Pada tahun yang sama, seratusan warga Garut terserang penyakit cikungunya, bahkan kini diduga banyak warga yang terinfeksi namun tak terlihat gejalanya).

Hal itu, kata dia, jika tak segera diantisipasi bisa menimbulkan wabah secara besar-besaran.

Menurut dia, ISPA, diare serta influenza merupakan jenis penyakit menular yang berada pada urutan teratas di daerah itu.

John Doddy Hidayat
(U.PK-HT/C/s018/s018) 06-01-2010 10:08:07

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010