Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat membangun fasilitas tempat cuci tangan atau wastafel di lokasi bencana banjir bandang di Kecamatan Cicurug.
"Pemasangan fasilitas cuci tangan ini untuk penerapan protokol kesehatan dalam kondisi tanggap darurat bencana seperti di Kecamatan Cicurug ini. Sebab pascaterjadi bencana biasanya rawan muncul berbagai penyakit apalagi saat ini sedang masa pandemi COVID-19," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, meskipun dalam kondisi darurat pascabencana yang meluluhlantakan sejumlah permukiman warga di Kecamatan Cicurug, penerapan protokol kesehatan tetap perlu diperhatikan.
Kondisi di lokasi yang masih banyak genangan lumpur dan sisa puing bangunan yang rusak maupun sampah rawan timbul bibit penyakit. Maka dari itu, pemasangan fasilitas cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun ini bertujuan untuk meminimalisasikan penyebaran COVID-19.
Fasilitas cuci tangan ini sengaja ditempatkan di lokasi yang strategis, sehingga bisa dijangkau korban bencana maupun petugas yang sedang menjalankan misi kemanusiaan untuk mempercepat pemulihan di masa tanggap darurat bencana ini.
"Pencegahan penyebaran COVID-19 harus dilakukan, jangan sampai di lokasi bencana timbul masalah baru seperti terjadi penularan virus ini, sehingga protokol kesehatan harus diterapkan," tambahnya.
Suranto mengatakan untuk membantu korban bencana banjir bandang ini pihaknya terus berkoordinasi dengan PMI Jabar dan Pusat serta tim program dari Palang Merah Amerika (Amcross) untuk memberikan dukungan berupa fasilitas tempat cuci tangan yang akan dipasang di lokasi terdampak.
Selain itu, pihaknya sudah mengirimkan personelnya sejak hari pertama terjadi bencana untuk bergabung dengan petugas dan relawan lainnya dalam membantu proses evakuasi, asesmen dan lainnya.
Baca juga: Kota Sukabumi laporkan kasus kematian pertama akibat COVID-19
Baca juga: ACT-MRI Maluku galang dana untuk korban banjir bandang Sukabumi
Baca juga: Jamkrindo salurkan bantuan korban banjir bandang di Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pemasangan fasilitas cuci tangan ini untuk penerapan protokol kesehatan dalam kondisi tanggap darurat bencana seperti di Kecamatan Cicurug ini. Sebab pascaterjadi bencana biasanya rawan muncul berbagai penyakit apalagi saat ini sedang masa pandemi COVID-19," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, meskipun dalam kondisi darurat pascabencana yang meluluhlantakan sejumlah permukiman warga di Kecamatan Cicurug, penerapan protokol kesehatan tetap perlu diperhatikan.
Kondisi di lokasi yang masih banyak genangan lumpur dan sisa puing bangunan yang rusak maupun sampah rawan timbul bibit penyakit. Maka dari itu, pemasangan fasilitas cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun ini bertujuan untuk meminimalisasikan penyebaran COVID-19.
Fasilitas cuci tangan ini sengaja ditempatkan di lokasi yang strategis, sehingga bisa dijangkau korban bencana maupun petugas yang sedang menjalankan misi kemanusiaan untuk mempercepat pemulihan di masa tanggap darurat bencana ini.
"Pencegahan penyebaran COVID-19 harus dilakukan, jangan sampai di lokasi bencana timbul masalah baru seperti terjadi penularan virus ini, sehingga protokol kesehatan harus diterapkan," tambahnya.
Suranto mengatakan untuk membantu korban bencana banjir bandang ini pihaknya terus berkoordinasi dengan PMI Jabar dan Pusat serta tim program dari Palang Merah Amerika (Amcross) untuk memberikan dukungan berupa fasilitas tempat cuci tangan yang akan dipasang di lokasi terdampak.
Selain itu, pihaknya sudah mengirimkan personelnya sejak hari pertama terjadi bencana untuk bergabung dengan petugas dan relawan lainnya dalam membantu proses evakuasi, asesmen dan lainnya.
Baca juga: Kota Sukabumi laporkan kasus kematian pertama akibat COVID-19
Baca juga: ACT-MRI Maluku galang dana untuk korban banjir bandang Sukabumi
Baca juga: Jamkrindo salurkan bantuan korban banjir bandang di Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020