Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta masyarakat mewaspadai potensi adanya klaster COVID-19 di lingkungan keluarga atau rumah tangga.
 
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, kata dia, telah menemukan 299 orang yang positif COVID-19 dari 109 kepala keluarga.
 
"Ada 299 anggota keluarga yang dites terkonfirmasi positif COVID-19, atau sekitar 25,9 persen dari jumlah orang dalam 109 kepala keluarga," kata Oded di Bandung, Jumat.
 
Oleh karenanya, dia telah menginstruksikan aparat kewilayahan untuk lebih memperketat pengawasan dan pengendalian di lingkungan permukiman dengan tidak hanya memantau sejumlah ruang publik.
 
Dengan demikian, kata dia, pemetaan untuk penanganan COVID-19 di Kota Bandung tetap terkendali dengan baik, dan level kewaspadaan di zona oranye bisa tetap dipertahankan dengan angka kesembuhan yang terus bertambah.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rita Verita mengungkapkan, saat ini orang yang terpantau positif dari lingkungan keluarga ini tengah melaksanakan isolasi mandiri. Semuanya diketahui dalam kondisi sehat karena ketika terpapar statusnya sebagai orang tanpa gejala (OTG).
 
“Awalnya hasil tracing. Ada yang periksa sendiri, lalu dilacak ke keluarga. Ternyata di keluarga banyak sekali yang positifnya. Rata-rata (dalam satu keluarga) ada 2-3 anggota keluarganya,” kata Rita.
 
Rita menuturkan, pelacakan bisa dilakukan dengan cepat dimulai dengan komunikasi lewat sambungan telepon. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengetesan di puskesmas terdekat.
 
Menurut Rita, dari satu kepala keluarga, tindak lanjut pelacakan bisa dilakukan kepada 20-30 orang. Karena, kata dia, satu orang bisa berinteraksi dengan sekitar 50 orang, mulai dari lingkungan rumah, tempat bekerja ataupun lingkungan lainnya yang biasa dikunjungi.
 
Sebagai langkah antisipasi, Rita mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengikuti protokol kesehatan secara disiplin. Sekalipun sedang berada di rumah, dia menyerukan agar masyarakat tetap waspada.
 
“Memang kami melihat dulu kegiatannya orang yang positif. Misalkan dari satu keluarga ada berapa orang, lalu kegiatannya ke mana saja selain bekerja atau ada ada kegiatan lainnya,” kata dia.

Baca juga: Gugus Tugas Karawang ingatkan industri harus lebih waspada penularan COVID-19

Baca juga: Kemenkes catat ada 1.146 klaster penularan COVID-19 di Indonesia

Baca juga: Klaster rumah sakit penyumbang terbesar kasus COVID-19

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020