Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat mengungkapkan mayoritas kasus baru warga terkonfirmasi positif COVID-19 pada Rabu (23/9) tertular karena melakukan perjalanan ke luar kota.
"Pada Rabu jumlah pasien COVID-19 bertambah tujuh orang. Dari jumlah tersebut empat diantaranya tertular karena sering bepergian ke luar kota," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, tujuh pasien tersebut merupakan perempuan dewasa asal Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, pria dewasa asal Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, perempuan dewasa asal Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, pria dewasa asal Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Baros.
Kemudian, perempuan dewasa asal Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, pria dewasa asal Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum dan pria dewasa asal Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang.
Mereka yang tertular karena perjalanan luar kota tersebut beralasan untuk bekerja, melatih dan bersilaturahmi dengan keluarganya. Maka dari itu, pihaknya mengingatkan agar sementara tidak bepergian dahulu ke luar kota jika tidak ada hal yang benar-benar penting.
Jika terpaksa harus ke luar kota maka protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin dan ketat seperti menggunakan masker yang benar, selalu mencuci tangan dengan sabun atau minimalnya membilas dengan hand sanitizer dan menghindari kerumunan.
"Selain akibat perjalanan ke luar kota, beberapa pasien COVID-19 yang baru tersebut tertular dari pasien lama dan suspek dari salah satu rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan kondisi kesehatan mereka baik dan sudah melakukan isolasi," tambahnya.
Wahyu mengatakan kasus COVID-19 di Kota Sukabumi masih terus meningkat, maka dari itu warga harus patuh terharap aturan dari pemerintah dan selalu menerapkan protokol kesehatan dan tidak menganggap remeh keberadaan virus ini.
Sebab, pencegahan yang paling utama ada di diri masing-masing, jangan sampai karena kelalaian apalagi menyepelekan virus yang sudah menyebabkan ribuan orang meninggal di Indonesia orang tercinta atau keluarga ikut menjadi korban karena tertular COVID-19.
Adapun data terbaru kasus COVId-19 pada Rabu, (23/9), jumlah warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 188 orang, 165 orang sembuh dan sebanyak 23 orang masih menjalani isolasi dan belum ada kasus kematian akibat mengidap COVID-19.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sukabumi bertambah 26 orang
Baca juga: Wali Kota Sukabumi terbitkan aturan sanksi pelanggar protokol kesehatan
Baca juga: Ribuan warga Kabupaten Sukabumi jalani pemeriksaan usap massal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pada Rabu jumlah pasien COVID-19 bertambah tujuh orang. Dari jumlah tersebut empat diantaranya tertular karena sering bepergian ke luar kota," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, tujuh pasien tersebut merupakan perempuan dewasa asal Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, pria dewasa asal Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, perempuan dewasa asal Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, pria dewasa asal Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Baros.
Kemudian, perempuan dewasa asal Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, pria dewasa asal Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum dan pria dewasa asal Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang.
Mereka yang tertular karena perjalanan luar kota tersebut beralasan untuk bekerja, melatih dan bersilaturahmi dengan keluarganya. Maka dari itu, pihaknya mengingatkan agar sementara tidak bepergian dahulu ke luar kota jika tidak ada hal yang benar-benar penting.
Jika terpaksa harus ke luar kota maka protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin dan ketat seperti menggunakan masker yang benar, selalu mencuci tangan dengan sabun atau minimalnya membilas dengan hand sanitizer dan menghindari kerumunan.
"Selain akibat perjalanan ke luar kota, beberapa pasien COVID-19 yang baru tersebut tertular dari pasien lama dan suspek dari salah satu rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan kondisi kesehatan mereka baik dan sudah melakukan isolasi," tambahnya.
Wahyu mengatakan kasus COVID-19 di Kota Sukabumi masih terus meningkat, maka dari itu warga harus patuh terharap aturan dari pemerintah dan selalu menerapkan protokol kesehatan dan tidak menganggap remeh keberadaan virus ini.
Sebab, pencegahan yang paling utama ada di diri masing-masing, jangan sampai karena kelalaian apalagi menyepelekan virus yang sudah menyebabkan ribuan orang meninggal di Indonesia orang tercinta atau keluarga ikut menjadi korban karena tertular COVID-19.
Adapun data terbaru kasus COVId-19 pada Rabu, (23/9), jumlah warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 188 orang, 165 orang sembuh dan sebanyak 23 orang masih menjalani isolasi dan belum ada kasus kematian akibat mengidap COVID-19.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sukabumi bertambah 26 orang
Baca juga: Wali Kota Sukabumi terbitkan aturan sanksi pelanggar protokol kesehatan
Baca juga: Ribuan warga Kabupaten Sukabumi jalani pemeriksaan usap massal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020