Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang meninggal dunia bertambah dua lagi, sehingga jumlah kasus meninggal dunia seluruhnya menjadi 41 kasus dari akumulasi kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.091 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno yang juga juru bicara Pemerintah Kota Bogor untuk siaga corona, di Bogor, Rabu, mengatakan kasus positif COVID-19 meninggal dunia tambah dua pada hari ini, sehingga seluruhnya menjadi 41 kasus dari akumulasi kasus positif seluruhnya 1.091 kasus atau 3,75 persen.
"Sebelumnya, selama lima hari terakhir tidak ada kasus positif meninggal dunia. Kasus positif meninggal dunia sebelumnya, pada Kamis (17/9)," katanya.
Retno menjelaskan tambahan kasus positif pada Rabu (23/9) hari ini ada 25 kasus, sehingga kasus positif seluruhnya menjadi 1.091 kasus.
Dari jumlah seluruh kasus positif tersebut, 711 kasus positif telah dinyatakan sembuh, 41 kasus meninggal dunia, serta 339 masih dalam perawatan.
Pemerintah Kota Bogor terus berupaya mencari solusi untuk menekan penyebaran COVID-19 sekaligus menurunkan status Kota Bogor menjadi daerah bebas COVID-19.
Pemerintah Kota Bogor menyiapkan Gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia milik Badan Narkotika Nasional (PPSDM BNN) di Lido, Kabupaten Bogor untuk tempat isolasi khusus pasien COVID-19 tanpa gejala atau orang tanpa gejala.
Selain itu, Pemkot Bogor juga mengusulkan kepada Satgas COVID-19 nasional untuk membantu pengadaan tempat isolasi khusus di hotel berbintang di Kota Bogor.
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto Pemerintah Kota Bogor dan BNN sudah menandatangani perjanjian kerja sama, pada Senin (7/9), untuk pemanfaatan Gedung PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor sebagai tempat isolasi khusus OTG.
Pemerintah Kota Bogor juga sudah berdiskusi dengan Persatuan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat untuk penyiapan salah satu hotel di daerah itu sebagai tempat isolasi khusus OTG. "Saya sedang berunding dengan PHRI Kota Bogor," katanya.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Erick Thohir, sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) soal pemanfaatan PPSDM BNN dan hotel di Kota Bogor untuk lokasi isolasi khusus bagi OTG," katanya.
Baca juga: Hujan disertai angin kencang tumbangkan pohon besar timpa empat sepeda motor
Baca juga: BPJAMSOSTEK Bogor beri pendampingan JKK pada empat peserta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno yang juga juru bicara Pemerintah Kota Bogor untuk siaga corona, di Bogor, Rabu, mengatakan kasus positif COVID-19 meninggal dunia tambah dua pada hari ini, sehingga seluruhnya menjadi 41 kasus dari akumulasi kasus positif seluruhnya 1.091 kasus atau 3,75 persen.
"Sebelumnya, selama lima hari terakhir tidak ada kasus positif meninggal dunia. Kasus positif meninggal dunia sebelumnya, pada Kamis (17/9)," katanya.
Retno menjelaskan tambahan kasus positif pada Rabu (23/9) hari ini ada 25 kasus, sehingga kasus positif seluruhnya menjadi 1.091 kasus.
Dari jumlah seluruh kasus positif tersebut, 711 kasus positif telah dinyatakan sembuh, 41 kasus meninggal dunia, serta 339 masih dalam perawatan.
Pemerintah Kota Bogor terus berupaya mencari solusi untuk menekan penyebaran COVID-19 sekaligus menurunkan status Kota Bogor menjadi daerah bebas COVID-19.
Pemerintah Kota Bogor menyiapkan Gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia milik Badan Narkotika Nasional (PPSDM BNN) di Lido, Kabupaten Bogor untuk tempat isolasi khusus pasien COVID-19 tanpa gejala atau orang tanpa gejala.
Selain itu, Pemkot Bogor juga mengusulkan kepada Satgas COVID-19 nasional untuk membantu pengadaan tempat isolasi khusus di hotel berbintang di Kota Bogor.
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto Pemerintah Kota Bogor dan BNN sudah menandatangani perjanjian kerja sama, pada Senin (7/9), untuk pemanfaatan Gedung PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor sebagai tempat isolasi khusus OTG.
Pemerintah Kota Bogor juga sudah berdiskusi dengan Persatuan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat untuk penyiapan salah satu hotel di daerah itu sebagai tempat isolasi khusus OTG. "Saya sedang berunding dengan PHRI Kota Bogor," katanya.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Erick Thohir, sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) soal pemanfaatan PPSDM BNN dan hotel di Kota Bogor untuk lokasi isolasi khusus bagi OTG," katanya.
Baca juga: Hujan disertai angin kencang tumbangkan pohon besar timpa empat sepeda motor
Baca juga: BPJAMSOSTEK Bogor beri pendampingan JKK pada empat peserta
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020