Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan masyarakat harus mewaspadai adanya kasus orang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala sehingga masyarakat harus patuh menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah itu.

"Yang orang tanpa gejala yaitu OTG (orang tanpa gejala) banyak sekarang, kalau dari sisi penularan lebih berbahaya," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan jumlah kasus positif COVID-19 yang saat ini tercatat di Garut sebagian ada yang tidak menunjukkan gejala seperti flu, atau mengeluhkan sakit lainnya.

Namun, ada juga pasien positif COVID-19 mengeluh sakit seperti batuk, atau yang sudah parah yakni sesak napas.

"Nah ini tadi ada yang gejala ringan, sudah berat, ada yang OTG, ringan itu batuk pilek, dan berat itu sesak," katanya.

Ia menyampaikan seluruh orang yang terdeteksi positif COVID-19 diwajibkan menjalani perawatan medis di rumah sakit sesuai standar operasional, dan tidak boleh menjalani isolasi mandiri.

Bahkan, orang positif yang tidak menunjukkan gejala tidak diperbolehkan menjalani isolasi mandiri, karena khawatir orang sekitarnya tertular jika mengabaikan protokol kesehatan.

"Sekarang isolasi mandiri tidak bisa sembarangan, harus dilihat dulu, kalau tidak sesuai protokol khawatir ada penularan," katanya.

Ia menambahkan saat ini kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah setiap hari, bahkan hingga pertengahan September terjadi peningkatan yang cukup besar dibandingkan Agustus.

Tercatat kasus positif COVID-19 saat ini, kata dia, sebanyak 135 orang, satu kasus isolasi mandiri, 38 kasus isolasi di rumah sakit, 90 kasus sudah dinyatakan sembuh dan enam kasus meninggal dunia.

"Peningkatan kasus ini karena ada kluster keluarga," katanya.

Baca juga: Satgas kampung siaga COVID-19 kota Bogor diinstruksikan kerja maksimal

Baca juga: Kota Bogor siapkan fasilitas BNN Lido dan hotel untuk isolasi OTG


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020