Singaparna, Jabar, 17/12 (ANTARA) - Seorang pemuda yang tinggal dilokasi gempa kampung Cisolok Pasantren, desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Menurut keterangan warga, Ari (17) sekaligus yang mengaku pertama kali melihat korban gantung diri yang menimpa Ahmad (19) pemuda pengangguran diketahui Rabu sekitar pukul 06.00 WIB.
"Kebetulan saya dan teman saya tidur di rumahnya, dan melihat pagi-paginya korban sudah dalam keadaan menggantung," katanya.
Melihat peristiwa tersebut, Ari kaget berteriak minta tolong dan memberitahukan warga lainnya juga saudaranya yang berdampingan dengan rumah korban.
Warga berdatangan dan membantu menurunkan Ahmad dengan kondisi terkujur kaku tergantung dengan tali yang disanggah melalui tihang penyangga rumah.
Sedangkan keluarga korban termasuk satu orang adik korban yang tinggal satu rumah menangis berteriak histeris saat jenasah diturunkan warga.
"Saya kaget dan tidak percaya teman saya gantung diri, saya minta tolong pada warga, kemudian bersama warga lapor ke polsek," katanya.
Menurut keterangan data dari anggota Polsek di lokasi kejadian, menerangkan korban pada Selasa malam baru pulang dari rumah pacarnya satu kampung dan sempat bercanda dengan Ari dan adik korban.
Dari keterangan para saksi tetangga, rekan seusiannya dan sanak saudaranya, korban bunuh diri diduga karena frustrasi akibat orang tuanya bercerai.
Sejak beberapa tahun korban tinggal bersama seorang adiknya di rumah sederhana milik orang tuanya yang masing-masing sudah menikah lagi dan ditinggal pergi.
Setelah bercerai Ayah korban tinggal di Bandung, sedangkan ibu di Tangerang dan adiknya dirawat oleh paman korban yang rumahnya berdampingan dengan korban.
Selain itu keterangan dokter dari tim kesehatan Puskesmas Cigalontang terbukti korban murni gantung diri dengan terdapat ciri-ciri jeratan tali pada leher, kotoran yang keluar dari dubur, mulutu mengeluarkan cairan dan keluar cairan pada kelaminnya.
"Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, hingga kini belum ditemukan penyebab korban nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, dan dugaan sementara karena prustasi," kata petugas Polsek setempat.***4***
Feri Purnama
(U.PK-FPM/B/E001/E001) 16-12-2009 22:06:09
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009
Menurut keterangan warga, Ari (17) sekaligus yang mengaku pertama kali melihat korban gantung diri yang menimpa Ahmad (19) pemuda pengangguran diketahui Rabu sekitar pukul 06.00 WIB.
"Kebetulan saya dan teman saya tidur di rumahnya, dan melihat pagi-paginya korban sudah dalam keadaan menggantung," katanya.
Melihat peristiwa tersebut, Ari kaget berteriak minta tolong dan memberitahukan warga lainnya juga saudaranya yang berdampingan dengan rumah korban.
Warga berdatangan dan membantu menurunkan Ahmad dengan kondisi terkujur kaku tergantung dengan tali yang disanggah melalui tihang penyangga rumah.
Sedangkan keluarga korban termasuk satu orang adik korban yang tinggal satu rumah menangis berteriak histeris saat jenasah diturunkan warga.
"Saya kaget dan tidak percaya teman saya gantung diri, saya minta tolong pada warga, kemudian bersama warga lapor ke polsek," katanya.
Menurut keterangan data dari anggota Polsek di lokasi kejadian, menerangkan korban pada Selasa malam baru pulang dari rumah pacarnya satu kampung dan sempat bercanda dengan Ari dan adik korban.
Dari keterangan para saksi tetangga, rekan seusiannya dan sanak saudaranya, korban bunuh diri diduga karena frustrasi akibat orang tuanya bercerai.
Sejak beberapa tahun korban tinggal bersama seorang adiknya di rumah sederhana milik orang tuanya yang masing-masing sudah menikah lagi dan ditinggal pergi.
Setelah bercerai Ayah korban tinggal di Bandung, sedangkan ibu di Tangerang dan adiknya dirawat oleh paman korban yang rumahnya berdampingan dengan korban.
Selain itu keterangan dokter dari tim kesehatan Puskesmas Cigalontang terbukti korban murni gantung diri dengan terdapat ciri-ciri jeratan tali pada leher, kotoran yang keluar dari dubur, mulutu mengeluarkan cairan dan keluar cairan pada kelaminnya.
"Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, hingga kini belum ditemukan penyebab korban nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, dan dugaan sementara karena prustasi," kata petugas Polsek setempat.***4***
Feri Purnama
(U.PK-FPM/B/E001/E001) 16-12-2009 22:06:09
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009