Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi menyebutkan sebanyak 29 pelajar di salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat, terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dari pemeriksaan swab yang kami lakukan kepada pelajar di lembaga pendidikan tersebut ditemukan pada hari ini atau Sabtu (12/9) 21 pelajar yang positif, sehingga jika ditambah dengan kasus yang lalu totalnya menjadi 29 pelajar," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Sabtu.
Pihaknya sudah melakukan penelusuran seperti tracking maupun tracing kepada warga yang ada di lembaga pendidikan tersebut termasuk masyarakat sekitar dan orang tua para pelajar tersebut.
Selain itu, lembaga pendidikan itu sudah dikarantina, sehingga pelajar, pengurus maupun guru untuk sementara tidak bisa keluar masuk sebagai langkah antisipasi terjadinya penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Untuk puluhan pelajar yang positif sudah menempati ruangan khusus isolasi agar tidak bercampur dengan yang lain, kemudian pemeriksaan swab akan terus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyebaran COVID-19 di lemnbaga pendidikan itu dan sekitarnya.
"Dari hasil pemeriksaan kondisi para pelajar, kesehatannya baik dan diharapkan dalam beberapa hari kedepan mereka bisa sembuh atau negatif COVID-19, namun harus tetap menjalani isolasi di bawah pengawasan petugas puskesmas dan gugus tugas," tambahnya.
Wahyu mengatakan pelajar yang terinfeksi COVID-19 merupakan orang tidak bergejala, maka dari itu pihaknya mengimbau kepada lembaga pendidikan yang sudah melakukan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Menurutnya, kasus COVID-19 di Kota Sukabumi saat ini masih berfluktuasi bahkan bisa dikatakan merangkak naik, sehingga untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang vaksinnya masih dalam tahap penelitian ini dengan melaksanakan protokol kesehatan.
Lanjut dia, untuk meminimalisasikan risiko terjadinya penyebaran ada di tangan masing-masing individu yakni harus menerapkan protokol kesehatan mulai dari penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun yang benar.
Adapun data perkembangan kasus COVID-19 di Kota Sukabumi pada Sabtu, (12/9) untuk total warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 169 orang, 42 orang menjalni isolasi, 127 orang sembuh dan belum ada kasus kematian.
Baca juga: Dua pelajar Kota Sukabumi dikonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: PMI Cianjur sosialisasikan adaptasi kebiasaan baru kepada pelajar
Baca juga: Ridwan Kamil tinjau tes usap pelajar Papua yang akan pulang kampung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dari pemeriksaan swab yang kami lakukan kepada pelajar di lembaga pendidikan tersebut ditemukan pada hari ini atau Sabtu (12/9) 21 pelajar yang positif, sehingga jika ditambah dengan kasus yang lalu totalnya menjadi 29 pelajar," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Sabtu.
Pihaknya sudah melakukan penelusuran seperti tracking maupun tracing kepada warga yang ada di lembaga pendidikan tersebut termasuk masyarakat sekitar dan orang tua para pelajar tersebut.
Selain itu, lembaga pendidikan itu sudah dikarantina, sehingga pelajar, pengurus maupun guru untuk sementara tidak bisa keluar masuk sebagai langkah antisipasi terjadinya penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Untuk puluhan pelajar yang positif sudah menempati ruangan khusus isolasi agar tidak bercampur dengan yang lain, kemudian pemeriksaan swab akan terus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyebaran COVID-19 di lemnbaga pendidikan itu dan sekitarnya.
"Dari hasil pemeriksaan kondisi para pelajar, kesehatannya baik dan diharapkan dalam beberapa hari kedepan mereka bisa sembuh atau negatif COVID-19, namun harus tetap menjalani isolasi di bawah pengawasan petugas puskesmas dan gugus tugas," tambahnya.
Wahyu mengatakan pelajar yang terinfeksi COVID-19 merupakan orang tidak bergejala, maka dari itu pihaknya mengimbau kepada lembaga pendidikan yang sudah melakukan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Menurutnya, kasus COVID-19 di Kota Sukabumi saat ini masih berfluktuasi bahkan bisa dikatakan merangkak naik, sehingga untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang vaksinnya masih dalam tahap penelitian ini dengan melaksanakan protokol kesehatan.
Lanjut dia, untuk meminimalisasikan risiko terjadinya penyebaran ada di tangan masing-masing individu yakni harus menerapkan protokol kesehatan mulai dari penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun yang benar.
Adapun data perkembangan kasus COVID-19 di Kota Sukabumi pada Sabtu, (12/9) untuk total warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 169 orang, 42 orang menjalni isolasi, 127 orang sembuh dan belum ada kasus kematian.
Baca juga: Dua pelajar Kota Sukabumi dikonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: PMI Cianjur sosialisasikan adaptasi kebiasaan baru kepada pelajar
Baca juga: Ridwan Kamil tinjau tes usap pelajar Papua yang akan pulang kampung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020