Cimahi, 13/12 (ANTARA) - Program Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang dicanangkan pemerintah pusat kurang direspon baik oleh masyarakat Kota Cimahi, Jawa Barat.

Meskipun Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disdukcapilsosnakertrans) Kota Cimahi sudah berupaya melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"KTM ini memang sangatlah berbeda dengan program transmigrasi, namun, program yang dilancarkan pemerintah pusat diperuntukkan bagi warga yang mempunyai keahlian wirausaha," kata Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkot Cimahi Dadang Budhi, Minggu.

Dadang mengatakan, transmigrasi KTM ditujukan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di lokasi transmigran sehingga sumber daya manusia yang ada di Cimahi bisa dikembangkan di sana.

Dikatakannya, syaratnya bagi setiap warga yang mengikuti program transmigrasi KTM wajib memiliki modal Rp7,5 juta dengan kata lain dana sendiri yang harus ada untuk bertransmigrasi KTM.

"Syarat ini diwajibkan namun bukan berarti pemerintah lepas tangan, akan tetapi pemerintah juga memberikan sokongan dana stimulan sebesar Rp10 juta untuk kabupaten atau kota," ujar Dadang.

Menurutnya, fasilitas dari program transmigrasi KTM ini hampir sama dengan transimgarasi bercocok tanam seperti ada biaya transportasi, rumah, dan tanah diberikan.

"Akan tetapi, perbedaannya pada jarak lokasi transmigrasi dengan pusat kota, transmigrasi KTM hanya berjarak sekitar 10 kilometer sehingga sangatlah dekat lantaran harus bisa memajukan dunia usaha. Sedangkan transmigrasi bercocok tanam jauh dari kota sebab harus bisa mengembangkan lahan tersebut," kata Dadang.

Ia menyatakan, program transmigrasi KTM perlu waktu agar masyarakat bisa memahaminya dengan baik karena jika dibandingkan dengan transmigrasi bercocok tanam sudah berjalan sejak 2007.

"Untuk transmigrasi bercocok tanam memang tidak ada masalah dan sudah memberangkatkan 15 KK (Kepala Keluarga) dan pada 2008 ada 25 KK ke Kabupaten Ogan Komiring Ilir Sumetera Selatan," ujarnya.

Sementara pada tahun 2009, lanjut dia, akan memberangkatkan delapan KK (29 jiwa) pada akhir Desember ini ke Kabupaten Buol Sulawesi Selatan.

Pihaknya mengatakan, untuk tahun 2010 mendatang program transmigrasi KTM yang diselenggaran akan disatukan dengan Kabupaten Bandung Barat sebanyak tujuh KK dan Bekasi sebanyak 10 KK ke lokasi yang sama yakni Kabupaten Buol.

"Mereka yang telah berangkat terlebih dahulu banyak yang telah berhasil, baik itu kehidupan yang membaik maupun yang menjadi pejabat dalam pemerintahan," kata Dadang.

***3***

Adjat Sudrajat
(U.PK-ASJ/C/Z003/Z003) 13-12-2009 17:11:28

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009