Dosen IPB University Dr. Iriani Setyaningsih berinovasi dengan menemukan masker kosmetik berbahan alami spirulina dan kolagen hasil perikanan yang dapat menghambat munculnya jerawat.
"Penelitian kolagen dari ikan mulai banyak dilakukan. Namun, aplikasi kolagen dari ikan masih terbatas. Salah satunya dapat digunakan sebagai bahan untuk masker wajah. Kolagen dapat memberikan efek halus pada kulit, sehingga diharapkan masker ini dapat menghaluskan kulit wajah," ujar Iriani dalam rilis dari IPB University yang diterima di Jakarta pada Kamis.
Dosen Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University itu menjelaskan kolagen merupakan salah satu jenis protein tidak larut air dingin. Strukturalnya tersusun dari asam-asam amino yang didominasi oleh asam amino prolin, hidroksi prolin, alanin serta glisin.
Aplikasi kolagen antara lain di bidang kosmetika, farmasetika, maupun industri makanan. Beberapa sumber kolagen antara lain kulit hewan seperti teripang serta kulit, sisik dan tulang ikan.
Sementara itu, spirulina merupakan ganggang biru kehijauan (blue green alga) yang mengandung senyawa aktif yang memiliki bioaktivitas antara lain antioksidan dan antibakteri.
Aktivitas anti-bakteri yang terdapat pada ekstrak spirulina memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes (P. acnes), yaitu bakteri yang berperan dalam timbulnya jerawat pada wajah.
Menurut Iriani, kombinasi spirulina dan kolagen untuk masker sangat bagus karena kolagen dapat berfungsi melembutkan kulit dan spirulina memiliki bioaktivitas anti-bakteri serta mengandung nutrisi yang baik sehingga dapat memberikan nutrisi pada kulit wajah. Namun, belum banyak produk yang menggunakan kombinasi hasil perikanan ini.
"Masker Spirulina_Kolagen sangat menarik untuk dikembangkan. Dengan mengembangkan masker Spirulina_Kolagen, kita sekaligus mengangkat hasil perairan kita, agar lebih optimal pemanfaatannya. Spirulina dan kolagen merupakan produk alam hasil perairan yang mempunyai peluang untuk dikembangkan," ujar dia.
Masker peel-off Spirulina_Kolagen itu merupakan hasil kerjasama antara Departemen Teknologi Hasil Perairan FPIK dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University yang diimplementasikan dalam bentuk riset dan menghasilkan produk.
Iriani sendiri memilih masker bentuk peel-off karena lebih praktis dalam penggunaannya. Setelah kering, dapat segera dilepas dan cocok untuk kita semua.
Formulasi masker Spirulina_Kolagen itu sudah dalam pengajuan paten dengan nomor permohonan S00201811137.
"Produk-produk dalam negeri banyak ragamnya. Sewajarnya kalau kita menghargai produk kita sendiri. Gunakan produk dalam negeri," ujar Iriani.
Baca juga: 416 desa di Kabupaten Bogor akan produksi 12 juta masker
Baca juga: Tim Gugus Tugas COVID-19 Cianjur gelar razia masker
Baca juga: Dinkes Kota Bogor terus gencar kampanye pemakaian masker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Penelitian kolagen dari ikan mulai banyak dilakukan. Namun, aplikasi kolagen dari ikan masih terbatas. Salah satunya dapat digunakan sebagai bahan untuk masker wajah. Kolagen dapat memberikan efek halus pada kulit, sehingga diharapkan masker ini dapat menghaluskan kulit wajah," ujar Iriani dalam rilis dari IPB University yang diterima di Jakarta pada Kamis.
Dosen Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University itu menjelaskan kolagen merupakan salah satu jenis protein tidak larut air dingin. Strukturalnya tersusun dari asam-asam amino yang didominasi oleh asam amino prolin, hidroksi prolin, alanin serta glisin.
Aplikasi kolagen antara lain di bidang kosmetika, farmasetika, maupun industri makanan. Beberapa sumber kolagen antara lain kulit hewan seperti teripang serta kulit, sisik dan tulang ikan.
Sementara itu, spirulina merupakan ganggang biru kehijauan (blue green alga) yang mengandung senyawa aktif yang memiliki bioaktivitas antara lain antioksidan dan antibakteri.
Aktivitas anti-bakteri yang terdapat pada ekstrak spirulina memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes (P. acnes), yaitu bakteri yang berperan dalam timbulnya jerawat pada wajah.
Menurut Iriani, kombinasi spirulina dan kolagen untuk masker sangat bagus karena kolagen dapat berfungsi melembutkan kulit dan spirulina memiliki bioaktivitas anti-bakteri serta mengandung nutrisi yang baik sehingga dapat memberikan nutrisi pada kulit wajah. Namun, belum banyak produk yang menggunakan kombinasi hasil perikanan ini.
"Masker Spirulina_Kolagen sangat menarik untuk dikembangkan. Dengan mengembangkan masker Spirulina_Kolagen, kita sekaligus mengangkat hasil perairan kita, agar lebih optimal pemanfaatannya. Spirulina dan kolagen merupakan produk alam hasil perairan yang mempunyai peluang untuk dikembangkan," ujar dia.
Masker peel-off Spirulina_Kolagen itu merupakan hasil kerjasama antara Departemen Teknologi Hasil Perairan FPIK dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University yang diimplementasikan dalam bentuk riset dan menghasilkan produk.
Iriani sendiri memilih masker bentuk peel-off karena lebih praktis dalam penggunaannya. Setelah kering, dapat segera dilepas dan cocok untuk kita semua.
Formulasi masker Spirulina_Kolagen itu sudah dalam pengajuan paten dengan nomor permohonan S00201811137.
"Produk-produk dalam negeri banyak ragamnya. Sewajarnya kalau kita menghargai produk kita sendiri. Gunakan produk dalam negeri," ujar Iriani.
Baca juga: 416 desa di Kabupaten Bogor akan produksi 12 juta masker
Baca juga: Tim Gugus Tugas COVID-19 Cianjur gelar razia masker
Baca juga: Dinkes Kota Bogor terus gencar kampanye pemakaian masker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020