Dinas Kesehatan Kota Bogor terus gencar melakukan kampanye pemakaian masker di seluruh wilayah kota itu untuk meningkatkan kesadaran warga dalam penerapan protokol kesehatan.
"Penularan COVID-19 menjadi tinggi atau rendah tergantung pada disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, di Kota Bogor, Jumat.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, Pemerintah Kota Bogor gencar melakukan kampanye pemakaian masker dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
Karena itu Dinas Kesehatan Kota Bogor bekerja sama dengan lembaga, seperti rumah sakit dan puskesmas serta aparat wilayah, terus melakukan kampanye pemakaian masker di seluruh wilayah secara bergiliran.
"Memakai masker, mematuhi protokol kesehatan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, adalah cara paling efektif menghindari penularan COVOD-19," katanya.
Menurut dia, warga Kota Bogor harus terus diingatkan dan dibangun kesadarannya untuk mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto telah me-launching Kampanye Masif AKB dan Implementasi Protokol Kesehatan: "Gebrak Masker se-Indonesia dan Bogor Bermasker" di Kota Bogor, Rabu (19/8).
Pada saat peluncuran program tersebut, Bima Arya mengingatkan seluruh warga Kota Bogor untuk bersama-sama berjuang memenangkan perang melawan COVID-19 yang sampai saat ini masih menyebar di kota dingin itu.
Menurut Bima Arya, saat ini tidak cukup hanya melakukan tiga M gerakan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, tapi harus dengan tambahan edukasi disiplin serta pola hidup bersih dan sehat.
"Penularan COVID-19 saat ini bukan dari aktivitas di luar negara, tapi dari aktivitas ke luar kota dan bahkan terjadi penularan di rumah tangga," kata Bima Arya.
Pada Gerakan Kampanye Masif AKB ini, Pemerintah Kota Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menggandeng sekitar 2.000 relawan yang sebelumnya dibentuk menjadi tim Detektif (deteksi aktif) COVID-19.
Relawan tersebut, adalah aparat wilayah di tingkat kecamatan dan kelurahan, termasuk surveilance dari puskesmas, serta aktivis pada RW siaga di seluruh wilayah di Kota Bogor.
Menurut Bima, bangsa Indonesia, khususnya warga Kota Bogor, saat ini berperang melawan COVID-19 yang penyebarannya masih terus membuat warga terpapar.
Untuk memenangkan perang melawan COVID-19, menurut dia, tidak cukup dengan seruan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. "Seruannya harus dilengkapi dengan edukasi hidup bersih dan sehat," katanya.
Baca juga: Kota Bogor terus gelar razia penegakan aturan selama PSBMK
Baca juga: 215 warga tidak bermasker terjaring dalam operasi di Kota Bogor
Baca juga: Wali Kota Bogor: Perang lawan COVID-19 dengan 3M plus disiplin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Penularan COVID-19 menjadi tinggi atau rendah tergantung pada disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, di Kota Bogor, Jumat.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, Pemerintah Kota Bogor gencar melakukan kampanye pemakaian masker dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
Karena itu Dinas Kesehatan Kota Bogor bekerja sama dengan lembaga, seperti rumah sakit dan puskesmas serta aparat wilayah, terus melakukan kampanye pemakaian masker di seluruh wilayah secara bergiliran.
"Memakai masker, mematuhi protokol kesehatan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, adalah cara paling efektif menghindari penularan COVOD-19," katanya.
Menurut dia, warga Kota Bogor harus terus diingatkan dan dibangun kesadarannya untuk mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto telah me-launching Kampanye Masif AKB dan Implementasi Protokol Kesehatan: "Gebrak Masker se-Indonesia dan Bogor Bermasker" di Kota Bogor, Rabu (19/8).
Pada saat peluncuran program tersebut, Bima Arya mengingatkan seluruh warga Kota Bogor untuk bersama-sama berjuang memenangkan perang melawan COVID-19 yang sampai saat ini masih menyebar di kota dingin itu.
Menurut Bima Arya, saat ini tidak cukup hanya melakukan tiga M gerakan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, tapi harus dengan tambahan edukasi disiplin serta pola hidup bersih dan sehat.
"Penularan COVID-19 saat ini bukan dari aktivitas di luar negara, tapi dari aktivitas ke luar kota dan bahkan terjadi penularan di rumah tangga," kata Bima Arya.
Pada Gerakan Kampanye Masif AKB ini, Pemerintah Kota Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menggandeng sekitar 2.000 relawan yang sebelumnya dibentuk menjadi tim Detektif (deteksi aktif) COVID-19.
Relawan tersebut, adalah aparat wilayah di tingkat kecamatan dan kelurahan, termasuk surveilance dari puskesmas, serta aktivis pada RW siaga di seluruh wilayah di Kota Bogor.
Menurut Bima, bangsa Indonesia, khususnya warga Kota Bogor, saat ini berperang melawan COVID-19 yang penyebarannya masih terus membuat warga terpapar.
Untuk memenangkan perang melawan COVID-19, menurut dia, tidak cukup dengan seruan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. "Seruannya harus dilengkapi dengan edukasi hidup bersih dan sehat," katanya.
Baca juga: Kota Bogor terus gelar razia penegakan aturan selama PSBMK
Baca juga: 215 warga tidak bermasker terjaring dalam operasi di Kota Bogor
Baca juga: Wali Kota Bogor: Perang lawan COVID-19 dengan 3M plus disiplin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020