Wali Kota Bogor Bima Arya mengingatkan untuk memenangkan perang melawan COVID-19 saat ini tidak cukup dengan tiga M gerakan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, tapi harus dengan tambahan edukasi disiplin dan pola hidup sehat.
"Penularan COVID-19 saat ini bukan dari aktivitas di luar negara, tapi dari aktivitas ke luar kota dan bahkan terjadi penularan di rumah tangga," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pada launching Kampanye Masif AKB dan Implementasi Protokol Kesehatan: "Gebrak Masker se-Indonesia dan Bogor Bermasker" di Kota Bogor, Rabu.
Pada Gerakan Kampanye Masif AKB ini, Pemerintah Kota Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menggandeng sekitar 2.000 relawan yang sebelumnya dibentuk menjadi tim Detektif (deteksi aktif) COVID-19.
Sekitar 2.000 relawan tersebut, aparat wilayah di tingkat kecamatan dan kelurahan, termasuk surveilance dari Puskesmas, serta aktivis pada RW Siaga di seluruh wilayah di Kota Bogor.
Menurut Bima, bangsa Indonesia, khususnya warga Kota Bogor, saat ini perang melawan COVID-19 yang penyebarannya masih terus membuat warga terpapar.
"Penularan COVID-19 saat ini bukan lagi dari aktivitas warga ke luar negeri, tapi aktivitas warga ke luar kota dan bahkan penularan di lingkugan keluarga trennya terus meningkat," katanya.
Untuk memenangkan perang melawan COVID-19, menurut dia, tidak cukup dengan seruan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. "Seruannya harus dilengkapi dengan edukasi hidup bersih dan sehat. Anggota keluarga yang kembali dari beraktivitas di luar rumah harus membersihkan diri. Harus mandi pakai sabun," katanya.
Bima menegaskan, perang melawan COVID-19 ini tidak disepelekan dan dianggap ringan, karena korbannya semakin banyak. Warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus ditemukan.
Menurut Bima, sampai Rabu hari ini, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah 445 orang. Dari jumlah tersebut, 243 orang berhasil sembuh, tapi 26 orang meninggal dunia, sedangkan warga yang masih sakit dan dalam perawatan ada 176 orang.
"Terus tertambahnya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor ini menjadi ironis, karena kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan menurun. Melalui kampanye masif Bogor Bermasker ini, mari bersama-sama kita gencarkan kesadaran warga untuk disiplin dan menerapkan pola hidup sehat," katanya.
Baca juga: Wali Kota Bogor khawatirkan peningkatan COVID-19 dari klaster keluarga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Penularan COVID-19 saat ini bukan dari aktivitas di luar negara, tapi dari aktivitas ke luar kota dan bahkan terjadi penularan di rumah tangga," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pada launching Kampanye Masif AKB dan Implementasi Protokol Kesehatan: "Gebrak Masker se-Indonesia dan Bogor Bermasker" di Kota Bogor, Rabu.
Pada Gerakan Kampanye Masif AKB ini, Pemerintah Kota Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menggandeng sekitar 2.000 relawan yang sebelumnya dibentuk menjadi tim Detektif (deteksi aktif) COVID-19.
Sekitar 2.000 relawan tersebut, aparat wilayah di tingkat kecamatan dan kelurahan, termasuk surveilance dari Puskesmas, serta aktivis pada RW Siaga di seluruh wilayah di Kota Bogor.
Menurut Bima, bangsa Indonesia, khususnya warga Kota Bogor, saat ini perang melawan COVID-19 yang penyebarannya masih terus membuat warga terpapar.
"Penularan COVID-19 saat ini bukan lagi dari aktivitas warga ke luar negeri, tapi aktivitas warga ke luar kota dan bahkan penularan di lingkugan keluarga trennya terus meningkat," katanya.
Untuk memenangkan perang melawan COVID-19, menurut dia, tidak cukup dengan seruan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. "Seruannya harus dilengkapi dengan edukasi hidup bersih dan sehat. Anggota keluarga yang kembali dari beraktivitas di luar rumah harus membersihkan diri. Harus mandi pakai sabun," katanya.
Bima menegaskan, perang melawan COVID-19 ini tidak disepelekan dan dianggap ringan, karena korbannya semakin banyak. Warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus ditemukan.
Menurut Bima, sampai Rabu hari ini, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah 445 orang. Dari jumlah tersebut, 243 orang berhasil sembuh, tapi 26 orang meninggal dunia, sedangkan warga yang masih sakit dan dalam perawatan ada 176 orang.
"Terus tertambahnya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor ini menjadi ironis, karena kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan menurun. Melalui kampanye masif Bogor Bermasker ini, mari bersama-sama kita gencarkan kesadaran warga untuk disiplin dan menerapkan pola hidup sehat," katanya.
Baca juga: Wali Kota Bogor khawatirkan peningkatan COVID-19 dari klaster keluarga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020