Tasikmalaya, 9/12 (ANTARA) - Kota Tasikmalaya butuh perhatian khusus dari pemerintah pusat dalam membantu rekontruksi kerusakan sarana dan prasarana di kota Tasikmalaya akibat diguncang gempa bumi.
Pernyataan tersebut diungkapkan kepala dinas sosial dan ketangakerjaan kota Tasikmalaya, Rukmana kepada anggota tim DPR-RI komisi VIII saat penerimaan kunjungan kerjanya ke Tasikmalaya, Selasa malam.
"Kami butuh perhatian karena selama ini bantuan korban gempa lebih cenderung ke kabupaten Tasikmalaya," katanya.
Ia menjelaskan dihadapan para pejabat departemen sosial anggota DPR-RI yang hadir dalam acara penerimaan tersebut kerusakan di kota Tasikmalaya cukup berat.
Diterangkannya kerusakan yang menimpa rumah warga mencapai 540 rumah rusak berat 2.698 rusak sedang dan 10.566 rusak ringan serta menelan empat korban jiwa akibat gempa Tasikmalaya.
"Selama ini kami rasakan bantuan lebih banyak ke kabupaten Tasikmalaya, makanya kami berharap ada perhatian khusus dari pemerintah pusat," katanya.
Dikatakannya, bantuan dari pemerintah provinsi yang sudah diterima sebesar Rp 7,8 miliar dan dari BNPB sebesar Rp5,2 miliar belum mencukupi dari kebutuhan penanggulangan bencana yang diajukan pemerintah kota lebih dari Rp44 miliar.
Menurutnya bantuan yang sudah diterima hanya cukup untuk perbaikan 64 rumah rusak berat dan 318 rusak sedang, sedangkan sisanya belum dapat dibantu.
"Bantuan dari BNPB dan provinsi belum dapat memperbaiki seluruh kerusakan yang dialami di kota Tasikmalaya," katanya.
Sementara itu menanggapi masalah tersebut wakil ketua komisi VIII HJ Yoyoh Yusroh, bantuan yang selama ini diberikan lebih difokuskan ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya kota Tasikmalaya dianggap lebih maju daripada kabupaten sehingga bantuan lebih besar dan fokus ke wilayah kabupaten Tasikmalaya yang mengalami kerusakan yang cukup berat.
Namun bantuan tersebut sesuai dengan anggaran berbasis data akurat di lapangan yang diajukan pemerintah daerah yang mengalami kerusakan gempa.
"Pemerintah memberi bantuan ke kabupaten karena dianggap masih terbelakang," tambahnya.***4***
Feri Purnama
(U.PK-FPM/C/Y003/Y003) 09-12-2009 18:40:33
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009
Pernyataan tersebut diungkapkan kepala dinas sosial dan ketangakerjaan kota Tasikmalaya, Rukmana kepada anggota tim DPR-RI komisi VIII saat penerimaan kunjungan kerjanya ke Tasikmalaya, Selasa malam.
"Kami butuh perhatian karena selama ini bantuan korban gempa lebih cenderung ke kabupaten Tasikmalaya," katanya.
Ia menjelaskan dihadapan para pejabat departemen sosial anggota DPR-RI yang hadir dalam acara penerimaan tersebut kerusakan di kota Tasikmalaya cukup berat.
Diterangkannya kerusakan yang menimpa rumah warga mencapai 540 rumah rusak berat 2.698 rusak sedang dan 10.566 rusak ringan serta menelan empat korban jiwa akibat gempa Tasikmalaya.
"Selama ini kami rasakan bantuan lebih banyak ke kabupaten Tasikmalaya, makanya kami berharap ada perhatian khusus dari pemerintah pusat," katanya.
Dikatakannya, bantuan dari pemerintah provinsi yang sudah diterima sebesar Rp 7,8 miliar dan dari BNPB sebesar Rp5,2 miliar belum mencukupi dari kebutuhan penanggulangan bencana yang diajukan pemerintah kota lebih dari Rp44 miliar.
Menurutnya bantuan yang sudah diterima hanya cukup untuk perbaikan 64 rumah rusak berat dan 318 rusak sedang, sedangkan sisanya belum dapat dibantu.
"Bantuan dari BNPB dan provinsi belum dapat memperbaiki seluruh kerusakan yang dialami di kota Tasikmalaya," katanya.
Sementara itu menanggapi masalah tersebut wakil ketua komisi VIII HJ Yoyoh Yusroh, bantuan yang selama ini diberikan lebih difokuskan ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya kota Tasikmalaya dianggap lebih maju daripada kabupaten sehingga bantuan lebih besar dan fokus ke wilayah kabupaten Tasikmalaya yang mengalami kerusakan yang cukup berat.
Namun bantuan tersebut sesuai dengan anggaran berbasis data akurat di lapangan yang diajukan pemerintah daerah yang mengalami kerusakan gempa.
"Pemerintah memberi bantuan ke kabupaten karena dianggap masih terbelakang," tambahnya.***4***
Feri Purnama
(U.PK-FPM/C/Y003/Y003) 09-12-2009 18:40:33
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2009